Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Green Pramuka: Tulisan Acho Timbulkan Citra Negatif

Kompas.com - 09/08/2017, 16:52 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Apartemen Green Pramuka mengaku telah mendapat banyak respon negatif dari masyarakat akibat tulisan yang diunggah komika Muhadkly atau Acho di blog pribadinya.

Kuasa hukum Apartemen Green Pramuka, M Rizal Siregar, dalam konfrensi pers di Mall Green Pramuka, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017) siang, mengatakan, respon negatif tersebut memang tak sampai menganggu penjualan unit Apartemen Green Pramuka. Namun pihaknya takut akan berpengaruh terhadap minat masyarakat membeli unit apartemen itu.

Sejumlah calon pembeli, kata Rizal, sempat mempertanyakan masalah-masalah yang ada di apartemen itu seperti yang disampaikan Acho dalam blog-nya.

Baca juga: Ini Kata-kata yang Ditulis Acho dan Dinilai Memenuhi Unsur Pidana

"Terkait tren penurunan penjualan rasanya tidak ada kami sebutkan. Tetapi yang terjadi ketika orang membeli, dalam praktiknya adalah (ditanya) ini apartemen punya masalah atau enggak? Jadi cuma itu pertanyannya," ujar Rizal .

"Kalau ditanya kalkulasinya, 10 orang membeli dengan pertanyaan yang sama, ya menurut kami logika sederhana kan bisa menurun penjualan. Dari 10, bisa saja lima yang beli kan begitu. Maksud kami... dari fitnah yang dilakukan Acho sangat mengganggu kinerja dari jual beli apartemen," kata Rizal.

Rizal menambahkan, jika ada keluhan Acho bisa menghubungi pihak pengelola untuk menyelesaikan keluhan itu. Pihak pengelola, kata dia, tidak anti kritik. 

Lihat juga: Green Pramuka: Kasus Acho Sudah ke Kejaksaan, Tak Bisa Dicabut

Pengelola Apartemen Green Pramuka telah melaporkan Acho ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Acho dalam tulisan di blog-nya itu.

Dalam tulisanya Acho mengkritik pengelola Apartemen Green Pramuka karena sejumlah janji yang tidak ditepati, antara lain soal membangun ruang terbuka hijau.

Acho kini berstatus tersangka dan kasusnya telah dilimpahkan polisi ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com