Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pohon Berharga Rp 150 Juta di Flona 2017

Kompas.com - 09/08/2017, 18:57 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam tanaman ditampilkan dalam Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2017.

Beberapa jenis tanaman dijual dengan harga hingga jutaan rupiah. Bahkan sebuah tanaman ada yang mencapai harga Rp 150 juta.

Tanaman berharga super mahal itu adalah pohon cempaka merah. Satu kuntum bunga tanaman ini dihargai setidaknya Rp 1 juta.

Hamdan, penjual pohon cempaka merah mengatakan, tanaman tersebut dihargai mahal karena memang amat langka.

Baca: Tanaman Bonsai di Pameran Flona Dijual Rp 500.000 hingga Rp 70 juta

Di pameran itu, hanya ada satu pohon cempaka merah yang dijual dan harganya paling tinggi.

"Enggak ada lagi yang jual, soalnya langka. Sulit dicari," ujar Hamdan saat ditemui di Lapangan Banteng, Rabu (9/8/2017).

Cempaka merah yang sudah berbunga, menurut Hamdan, dapat menyebarkan aroma wangi hingga sejauh 15 meter.

Sudah banyak pengunjung yang memberikan tawaran, tetapi karena harga yang ditawarkan terlalu murah maka Hamdan belum melepas pohon langka itu.

"Ditawar paling tinggi Rp 40 juta kemarin, saya belum kasih. Jauh sekali bedanya, sekuntum bunganya saja bisa Rp 5 jutaan," tutur Hamdan.

Selain cempaka merah, tanaman bonsai dengan harga puluhan juta rupiah juga dijual di Pameran Flona tahun ini.

Rata-rata harga tanaman bonsai berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 80 juta.

Asep, penjual tanaman Bonsai, menyebutkan para kolektor dan pecinta bonsai tidak segan merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah untuk.

Baca: Djarot Soroti Besarnya Anggaran untuk Bikin Taman di Festival Flona

"Kemarin (bonsai) Rp 30 juta ada yang laku. Paling mahal dijual di pameran begini ya Rp 80 jutaan. Di atas itu sudah harga kontes," ujar Asep saat ditemui di gerai miliknya.

Pameran Flona 2017 diadakan di Lapangan Banteng hingga 21 Agustus 2017.

Selain menjual tanaman hias dan berbagai jenis fauna, pameran ini juga diramaikan dengan gerai makanan khas Jakarta dan wahana permainan anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com