Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bisa Bayar Pajak di Minimarket, PAD Tangerang Meningkat

Kompas.com - 11/08/2017, 19:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah menerapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui sejumlah gerai minimarket.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebut, layanan itu sudah terlaksana sejak pertengahan 2015.

"Kerja samanya antara Bank Jabar Banten dengan Alfamart dan Indomaret. Ini yang pertama di seluruh Indonesia, dan Alhamdulillah sekarang sudah mulai banyak kabupaten kota yang ikut melaksanakan sistem seperti ini," kata Zaki, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/8/2017) malam.

Menurut Zaki, kerja sama tersebut dilatarbelakangi masukan dari masyarakat yang mengaku kesulitan mencari waktu luang saat ingin membayar PBB di bank maupun kantor pajak.

Hasil dari kerja sama dengan dua minimarket itupun dinilai membuahkan hasil yang baik, terlihat dari penerimaan pendapatan pajak yang semakin meningkat sejak bisa bayar di minimarket.

"Ini sangat memberikan dampak positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Tahun 2015 PBB targetnya Rp 265 miliar, terealisasi Rp 296 miliar dan terus meningkat pada 2016," ucap Zaki.

(baca: Warga Jakarta Kini Bisa Bayar Pajak Bumi Bangunan di Minimarket)

Baik realisasi penerimaan pendapatan PBB Kabupaten Tangerang pada 2015-2016 melewati target atau di atas 100 persen.

Pihaknya masih menghitung penerimaan PBB untuk tahun ini karena periodenya masih berjalan.

Adapun di Depok, sistem yang sama sudah diberlakukan sejak 2016, sedangkan di DKI Jakarta, kerja sama baru dilakukan beberapa hari yang lalu, dengan hanya mengikutsertakan satu minimarket yakni Indomaret dan Bank Jabar Banten.

Kompas TV Melalui kerja sama yang berlaku selama 5 tahun ini, polisi akan segera menggalakkan upaya penertiban administrasi kendaraan bermotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com