TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melaksanakan uji coba operasi automated people mover system (APMS) atau yang dikenal dengan nama kereta tanpa awak maupun skytrain di Bandara Soekarno-Hatta.
Uji coba dilakukan untuk mengetahui kemantapan sarana dan prasarana unit skytrain serta kesiapan infrastruktur sebelum dioperasikan secara penuh beberapa pekan ke depan.
"Hari ini dan kemarin kami mulai dengan uji coba parsial dari infrastruktur track maupun rolling stock. Pada jarak tertentu sudah kami lakukan dan ini akan terus berlangsung selama satu bulan di samping kami meneruskan penyelesaian jalur infrastrukturnya," kata Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo, kepada pewarta, Senin (14/8/2017).
(baca: Drum Berisi Air Jadi Pengganti Penumpang Saat Uji Coba "Skytrain")
Djoko menjelaskan, selain menjalankan uji coba untuk operasional skytrain, pihaknya juga menyiapkan penanganan jika nantinya terjadi kondisi darurat.
Semua hasil dari pelaksanaan uji coba ini akan dievaluasi Ditjen Perkeretaapian sebelum nantinya dinyatakan aman dan siap untuk digunakan pengguna jasa bandara.
"Teman-teman dari Ditjen Perkeretaapian sudah bekerja terus bersama kami untuk melakukan proses sertifikasi sebelum dioperasikan pada September," tutur Djoko.
Ada tiga trainset skytrain yang akan dioperasikan untuk memudahkan pengguna jasa bandara pindah dari satu terminal ke terminal lain. Satu trainset terdiri dari dua gerbong kereta yang dapat menampung penumpang dengan kapasitas 176 orang.
Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan teknologi automated guided transit (AGT) yang merupakan kendaraan pengangkut tanpa pengemudi, terdiri dari beberapa unit dan dijadikan satu rangkaian.
AGT juga menggunakan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton.
Headway skytrain di tiap terminal ditargetkan maksimal lima menit, sedangkan waktu tempuh skytrain dari Terminal 1 menuju integrated building ke Terminal 2 dan Terminal 3 ditargetkan sekitar tujuh menit.
(baca: Ini Penampakan "Skytrain", Kereta Tanpa Awak di Bandara Soekarno-Hatta)