BEKASI, KOMPAS.com – Yayasan Miftahul Jannah yang terdiri dari SD, PAUD, dan TK Islam Gembira di Kelurahan Jatibening Baru, Kota Bekasi terancam digusur karena berdiri di tanah fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) yang akan dibangun SMKN 12 Kota Bekasi. Persoalan tersebut pun ditolak oleh warga sekitar sekolah dan wali murid dari yayasan tersebut.
“RT 1-13 RW 08 Kelurahan Jatibening Baru, menolak pembangunan SMKN 12. Fasos fasum kami harusnya kan kami yang menggunakan,” ujar Ketua RW 08, Kelurahan Jatibening Baru, Arie Subari saat ditemui usai mediasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Jatibening Baru, Kota Bekasi, Selasa (15/8/2017).
Ia mengatakan seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mencari tanah lain jika ingin membangun sebuah sekolah baru.
Baca: Bangunan SD dan TK Akan Digusur untuk Pembangunan SMKN 12 Kota Bekasi
Sementara itu, penolakan tersebut, kata Arie karena warga sekitar tidak mau pusing menghadapi perilaku anak-anak SMK.
“Kami saja sudah pusing menghadapi anak-anak SMP yang berkeliaran di sini, jangan sampai berbuat negatif. Apalagi ini SMK yang sudah dewasa dan mayoritas laki-laki. Bagaimana nasib kami, kami ingin hidup tenang,” kata Arie.
Sementara itu, pada Selasa siang, pihak yayasan, warga, dan orangtua murid melakukan mediasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi untuk membahas persoalan tersebut. Namun diakui oleh Pemilik Yayasan Miftahul Jannah, Haminto Hari, hasil dari mediasi tersebut tidak membuahkan titik terang.
“Tidak ada hasilnya, itu tadi hanya searah saja dan tidak ada solusi yang diberikan,” kata Haminto.
Haminto menegaskan, jika yayasan tersebut dipaksa harus pindah, pihaknya juga orangtua murid tidak akan mau pindah dari tanah tersebut.
“Sekolah ini harus tetap berdiri karena siswa di sini adalah masyarakat Jatibening 2. Kami sepakat dengan wali murid akan terus mempertahankan, walaupun kami harus belajar di tenda, di pinggir jalan. Ini fasos fasum kami, kami tidak akan pindah ke mana pun,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.