Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Pertimbangkan Adang Daradjatun di Pilkada Kota Bekasi

Kompas.com - 15/08/2017, 17:37 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Dalam Pilkada Kota Bekasi mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengantongi beberapa nama yang akan direkomendasikan.

“Awalnya ada tiga nama, Pak Syaikhu, Pak Heri Koswara, dan Pak Sutriyono. Namun ada juga berkembang di masyarakat ada keinginan agar Pak Adang Daradjatun direkomendasikan,” ujar Wakasekjen DPP PKS, Mardani Ali Sera saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/8/2017).

Ia mengatakan, PKS akan mendengar keinginan masyarakat yang merekomedasikan anggota DPR RI Komisi VI itu. Namun, hingga saat ini tokoh-tokoh yang direkomendasikan, kata Mardani masih dalam kajian partai.

“Sebetulnya untuk Kota Bekasi belum ada keputusan, semuanya masih dalam kajian, termasuk Pak Adang juga masih dalam kajian,” kata Mardani.

Sementara itu, Mardani juga menjelaskan pertimbangan PKS untuk merekomendasikan Adang, selain keinginan masyarakat, Adang juga merupakan sosok yang dihormati di PKS.

“Yang jelas untuk Kota Bekasi, karena termasuk salah satu kota yang penting, Insya Allah PKS akan menurunkan kader yang terbaik, sehingga memilih kader yang memenuhi popularitas dan elektabilitas yang baik,” kata dia.

Baca: Nur Belum Komunikasi dengan Laudya Cynthia Bella soal Pilkada Bekasi

Mardani menegaskan, di akhir Agustus 2017 nanti akan diumumkan satu pasangan nama cawalkot dan cawawalkot untuk pilkada Kota Bekasi 2018.

Kemudian, ia juga mengatakan, menjelang pilkada Kota Bekasi, PKS dengan Partai Gerindra memiliki hubungan yang semakin dekat untuk berkoalisi dan penamaan calon.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara mengatakan belum mendapatkan informasi perihal munculnya nama Adang Daradjatun yang mulai dipertimbangkan PKS.

“Saya justru baru dengar. Karena dari proses-proses yang ada tidak muncul nama beliau (Adang).

Jadi kalau misalnya melihat tingkat daya terimanya eksternal maupun internal tidak masalah untuk menyebut nama, tapi memang dari awal tidak ada nama beliau,” ujar Heri.

Menurut Heri, sah-sah saja jika menyebutkan tokoh-tokoh yang akan direkomendasikan di Pilkada Kota Bekasi, sebab mekanisme belum selesai.

“Kita kan ada tahapan dan mekanismenya dan sudah diberlakukan mulai dari bawah, seperti penjaringan, penyaringan, survei sampai merekomendasikan kader terbaik untuk diusung menjadi bakal calon di Kota Bekasi. Juga masih menunggu sampai proses selesai,” kata dia.

Baca: Mochtar Mohamad Yakin Kasus Korupsi Tak Pengaruhi Elektabilitasnya di Pilkada Kota Bekasi

Sehingga, jika proses tersebut sudah selesai nantinya yang akan memutuskan siapa yang mendapatkan rekomendasi adalah DPP PKS.

Selain itu, sama halnya seperti yang diungkapkan Mardani, Heri juga mengatakan dalam Pilkada Kota Bekasi, PKS kemungkinan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.

“Kemungkinan besar dengan Gerindra lagi karena memang memang pas dengan PKS. Perpaduan agamis dan nasionalis sudah teruji di DKI, dikuatkan di Jawa Barat dan diturunkan ke bawah yang kemungkinan akan menggunakan pola yang sama,” jelas Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com