JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso mencurigai narkoba baru jenis flakka sudah masuk ke Indonesia. Menurut Buwas, selain flakka ada 65 jenis narkoba lainnya yang diduga sudah beredar di Indonesia.
"Ada 66 (narkoba) jenis baru, termasuk flakka, yang kita takuti itu sudah masuk di Indonesia," ujar Buwas di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (15/8/2017).
Buwas menambahkan pihaknya dengan bekerjasama dengan instansi lain sedang menyelidiki bagaimana barang berbahaya itu bisa masuk ke Indonesia.
"Sekarang kami bekerja keras dengan Polri dengan Bea Cukai untuk menelisik jaringan flakka masuknya lewat mana," kata Buwas.
Flakka mengandung bahan senyawa aktif kimia alpha-PVP. Zat ini adalah stimulan utama yang merangsang naiknya hormon dopamin.
Baca: BNN Sebut Flakka Dikirim ke Indonesia Melalui Paket Pos
Adapun dopamin merupakan neurotransmiter di otak yang apabila jumlahnya berlebihan akan menimbulkan kesenangan, agresivitas tinggi, hingga tak sadarkan diri.
Efek samping dari penggunaan flakka hampir mirip dengan narkoba jenis kokain dan amfetamin.
Dalam jangka pendek, pengguna yang kecanduan flakka mengalami euforia yang berlebihan, denyut jantung lebih cepat, kenaikan tekanan darah, dan berperilaku waspada yang berlebihan.
Efek lainnya yang juga mengerikan dari penggunaan flakka adalah dampak pada ginjal. Zat yang terdapat pada narkoba tersebut bisa menyebabkan otot semakin lemah dan membuat tubuh mengalami hipertermia.
Baca: BNN Sebut Flakka Dikirim ke Indonesia Melalui Paket Pos
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.