Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa di Bekasi Akan Terpaksa Belajar di Tenda jika Sekolahnya Digusur

Kompas.com - 16/08/2017, 12:22 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Haminto Hari, pemilik Yayasan Miftahul Jannah di Bekasi, mengatakan akan terus mempertahankan lahan yang selama ini digunakan untuk bangunan yayasan miliknya.

Bangunan sekolah seluas 5.000 meter persegi yang selama ini digunakan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK) Islam Gembira, dan sekolah dasar (SD) milik Yayasan Miftahul Jannah akan digusur karena berdiri di lahan fasilitas umum dan sosial Kelurahan Jatibening Baru, Kota Bekasi.

Yayasan itu sudah didirikan sejak 1985 dan pada 2015, yayasan tersebut tidak diizinkan menggunakan lahan tersebut karena ada rencana pembangunan SMK Negeri 12 Kota Bekasi.

“Belum ada solusinya seperti apa. Kami akan bertahan karena lahan fasos fasum ini dikembalikan ke warga terdekat yaitu masyarakat Jatibening,” ujar Haminto kepada Kompas.com di Bekasi, Rabu (16/8/2017).

Dia menjelaskan, jika nanti yayasan digusur paksa, solusi yang akan dilakukan adalah membangun tenda-tenda di sekitar sekolah agar siswa-siswa melakukan proses belajar atau bisa jadi menggunakan masjid.

Ketua komite orangtua siswa, Marchelia (38) mengatakan hal serupa soal siswa-siswi yang rencananya akan belajar di tenda.

Lihat juga: Warga Jatibening Baru Tolak Pembangunan SMKN 12 Kota Bekasi

“Kami pasti menolak (digusur). Kami juga bingung mau gimana, palingan (belajar) di area masjid atau di tenda-tenda,” ujar Marchelia.

Menurut dia, pihak sekolah, orangtua siswa, dan siswa tidak memiliki pilihan walaupun saat ini masih memperjuangkan agar tidak ada penggusuran sekolah. Marchelia mengatakan siswa-siswi sedih ketika mendengar sekolahnya akan digusur.

Marchelia berharap Pemkot Bekasi dapat memberikan solusi yang saling menguntungkan. Menurut dia, siswa-siswi Yayasan Miftahul Jannah juga memiliki hak untuk belajar.

“Harapannya lebih bijak untuk menggusur kami. Jadi sama-sama enak. Anak-anak juga punya hak, jangan main diusir. Kecuali mereka siapin lahan atau bangunan,” kata Marchelia.

Baca juga: Curhat Kepsek SMKN 12 Bekasi soal Sekolah yang Masih Menumpang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com