Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara di DKI Jakarta Masuk Kategori Sedang

Kompas.com - 16/08/2017, 12:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat, kualitas udara di DKI Jakarta dalam kurun waktu tiga tahun terakhir rata-rata termasuk dalam kategori sedang.

Data ini dihimpun UPT LLHD DKI per harinya setiap tahun melalui lima stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) yang ditempatkan di lima wilayah kota di Jakarta.

Dalam laman resmi UPT LLHD, http://llhd.jakarta.go.id, tertera indeks standar pencemaran udara (ISPA) dari tahun 2014 hingga 2017.

(Baca juga: Pemkot Sebut Kualitas Udara Bekasi Tergolong Normal)

Pada tahun 2014, tiap SPKU mencatat, kualitas udara yang mereka rekam dan sebagian besar merupakan kategori sedang, disusul dengan kategori baik, tidak sehat, dan sangat tidak sehat.

Kategori ISPA sangat tidak sehat didapati SPKU di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Sementara itu, pada 2015, tidak ada ISPA yang masuk dalam kategori sangat tidak sehat.

Sebagian besar kualitas udara masih dalam kategori sedang, disusul dengan kategori baik, dan kategori tidak sehat.

Kemudian pada 2016, ISPA masih didominasi kategori sedang, lalu kategori baik, tidak sehat, dan satu kategori sangat tidak sehat di SPKU Jakarta Utara.

Berdasarkan data sementara dari UPT LLHD DKI, ISPA semester satu tahun 2017 sebagian besar masuk dalam kategori sedang.

(Baca juga: Selama Libur Lebaran, Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Baik)

SPKU yang tersebar di di lima lokasi itu dinamakan dengan kode, seperti DKI 1 yang dipasang di Bundaran HI (Jakarta Pusat), DKI 2 di Kelapa Gading (Jakarta Utara), DKI 3 di Jagakarsa (Jakarta Selatan), DKI 4 di Museum Lubang Buaya (Jakarta Timur), dan DKI 5 di Perumahan Kebon Jeruk (Jakarta Barat).

Adapun parameter kualitas yang diukur melalui ISPU yakni PM10 (partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida ( NO2), dan ozon (O3).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com