Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara yang Dipanjat Agus merupakan Jalur Pasokan Listrik ke Istana

Kompas.com - 18/08/2017, 12:23 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Humas PLN (Perusahaan Listrik Negara) Transmisi Jawa Bagian Barat, Sumber Arustie Utami menjelaskan, menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang dipanjat Agustinus di Plumpang, Jakarta Utara, merupakan salah satu jalur untuk pasokan listrik ke Istana Negara.

"Jalur di Plumpang itu termasuk jalur VIP untuk pasokan ke Istana," ujar Arustie yang kerap dipanggil Dhini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/8/2017).

Dhini mengatakan, jalur itu hanya salah satu dari sejumlah sumber pasokan listrik untuk Istana Kepresidenan. Karena itu, jika menara tersebut padam, tak akan berpengaruh banyak terhadap pasokan listrik ke Istana.

Ia menjelaskan, karena pasokan listrik ke Istana Negara merupakan jalur prioritas, ada sejumlah interkoneksi antar jalur pasokan listrik dengan sumber listrik lainnya.

Saat SUTT di Plumpang padam, akan ada sumber pasokan dari daerah lain yang mengaliri Istana. Namun, akibat lain yang ditimbulkan adalah sejumlah daerah akan padam.

"Kalau interkoneksi bisa dapat pasokan dari tempat lain, tapi akan ada daerah lain yang akan padam. Karena Istana skala prioritas," ujar Dhini.

"Kalau SUTT padam, wilayah yang akan padam seperti Jakarta utara, Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Pusat," tambah dia.

Agustinus sejak Senin pekan ini nekat dengan memanjat menara tegangan tinggi di Plumpang. Hingga Jumat, Agustinus masih menolak untuk turun.

Baca juga: 4 Hari di Menara SUTET, Agustinus Malah Memanjat Lebih Tinggi

Sebelumnya, ada upaya paksa untuk menurunkan Agustus, akan tetapi pria itu menolak dan mengancam untuk menyiramkan bensin ke petugas. Jika diperlukan, ada kemungkinan PLN akan mematikan sementara menara tersebut untuk menurunkan paksa Agustinus.

Lihat juga: Untuk Turunkan Agustinus, Ada Kemungkinan PLN Matikan Aliran Listrik Tower

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com