Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Imbau Pemilik Metromini 69 Bergabung dengan Transjakarta

Kompas.com - 18/08/2017, 14:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau para pemilik metromini 69 jurusan Ciledug-Blok M untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Djarot mengatakan, metromini itu bisa menjadi minitrans.

"Kami akan mengimbau coba pemilik metromini 69 bisa gabung menjadi minitrans," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (18/8/2017).

Djarot menuturkan, imbauan itu dilakukan untuk mewujudkan integrasi antar-moda transportasi umum dan menciptakan moda transportasi yang nyaman dan cepat.

Dengan adanya integrasi antar-moda, metromini 69 bisa menjadi feeder transjakarta di Koridor 13 (rute Kapten Tendean-Ciledug).

"Mungkin berganti minitrans sehingga dia bisa masuk di gang-gang, jalan-jalan agak sempit. Maka terintegrasilah sistem yang ada sekarang dengan Koridor 13," kata Djarot.

Baca: Djarot Sebut Minitrans dan Metromini bagai Langit dan Bumi

Pada Rabu (16/8/2017), sejumlah sopir Metromini 69 mengaku pedapatan mereka menurun. Seorang sopir bernama Abi (60) misalnya, mengaku pendapatan hariannya merosot hingga setengahnya setelah transjakarta di Koridor 13 beroperasi.

"Kita narik kan harus setor. Dulu paling sedikit pulang bawa Rp 400.000, sekarang Rp 200.000 itu sudah lumayan diterima saja," kata Abi di Terminal Blok M, Rabu.

Bus-bus Metromini 69 yang dulu setiap paginya terisi penuh penumpang dari Ciledug menuju Blok M, kini kosong melompong.

Hal yang sama dirasakan Zubir (56) yang mengemudikan sendiri bus mini miliknya. Namun, pendapatannya terus merosot bukan karena kemunculan rute transjakarta Koridor 13 saja.

Baca: Ingin Gabung ke Minitrans, Eks Sopir Metromini Harus Ikut Pelatihan

Sejak populernya transportasi berbasis aplikasi online banyak pekerja, pedagang, bahkan anak sekolah tak lagi mengandalkan metromini 69 sebagai sarana transportasi.

"Apalagi sekarang ada busway, pasti banyakan yang naik busway daripada ojek online, cuma Rp 3.500, cepet, pakai AC lagi, jauh sama metromini mah," ujar Zubir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com