Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2017, 23:25 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Kasudin Damkar) Jakarta Utara, Satriadi mengklaim peristiwa kebakaran yang diakibatkan karena ledakan tabung gas di wilayahnya menurun.

"Alhamdullilah sekarang kebakaran karena tabung gas yang meledak sudah berkurang. Kalau ada kebakaran itu kebanyakan karena hubungan arus pendek listrik atau sampah yang terbakar," ujar Satriadi ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (20/8/2017).

Ia mengatakan, hal ini terjadi karena pihaknya sering melakukan berbagai sosialisasi kepada warga agar dapat menangani masalah kebocoran tabung gas dengan benar.

"Beberapa tahun belakangan ini kami sering lakukan sosialisasi. Tidak hanya di acara car free day, tapi setiap ada kesempatan, ada agenda kota kami pasti masuk untuk sosialisasi," kata dia.

Menurutnya berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan tak memerlukan anggaran khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

"Kami manfaatkan berbagai acara, kami juga bersedia diundang di berbagai acara warga, jadi gratis dan berdampak baik," sebutnya.

 

Baca: Melihat Aksi Petugas Damkar Atasi Tabung Gas Meledak Hanya dengan Jari

Hal yang paling sederhana untuk mematikan api pada tabung gas adalah dengan menggunakan kain basah. Selain dengan kain basah, Sudin Damkar Jakarta Utara juga melakukan simulasi penanganan kebocoran regulator gas tanpa menggunakan alat bantuan apapun.

Seperti yang diperagakan seorang petugas Sudin Damkar hari ini di kawasan car free day. Pertama-tama petugas akan menyalahan api di dekat regulator tabung gas untuk memantik timbulnya api.

"Saat api menyembur begini, usahakan kita betul-betul tenang dan langsung saja buka regulatornya," ujar petugas.

Selanjutnya, petugas menunjukkan cara lain. Api yang menyembur dari regulator gas ternyata dapat dikendalikan hanya dengan jari. Saat api menyembur, jari petugas perlahan-lahan menuju titik api dan langsung menutupnya dengan rapat-rapat. Api pun padam seketika.

"Tangan saya tidak panas ini, saya bukan belajar ilmu kebal, tapi memang ini tidak terasa panas," lanjut petugas.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com