JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sektor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Nugroho Dwi Utomo menyebut, semua kapal wisata yang menuju Kepulauan Seribu dalam kondisi aman dan layak jalan.
"Iya untuk kapal speedboat reguler itu kondisi keamanannya sudah sesuai standar," kata Nugroho kepada Kompas.com, Senin (21/8/2017).
Ia mengatakan, setiap kapal wisata yang berupa kapal cepat itu selalu memuat penumpang sesuai dengan manifest sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas.
(Baca juga: Tabrak Karang, Kapal Berpenumpang WN China Karam di Kepulauan Seribu)
Selain itu, menurut Nugroho, tersedia life jacket dengan jumlah sesuai penumpang di setiap kapal.
"Terus ada alat pemadam api ringan (apar) dan palu untuk pemecah kaca serta ada GPS," kata dia.
Tak hanya kapal reguler, kata dia, kapal cepat sewaan juga sebagian besarnya dalam kondisi layak jalan dan sesuai standar keamanan, termasuk KM Munir AH yang karam pada Minggu (20/8/2017).
Atas dasar itu, Nugroho menduga KM Munir AH karam karena tidak dikemudikan oleh nakhoda yang berpengalaman melintasi jalur di Kepulauan Seribu.
"Kalau kapal layak, tetapi mungkin karena nakhoda tidak memperhatikan rambu-rambu yang ada dan jarang atau baru melalui jalur di Kepulauan Seribu," ujar dia.
"Kalau nakhoda kapal speedboat reguler yang dari Marina tidak pernah kejadian seperti itu," kata Nugroho lagi.
(Baca juga: Nakhoda Kapal Wisata yang Karam di Pulau Karya Tak Berpengalaman)
Kapal berpenumpang 12 warga negara (WN) China itu berlayar dari Pulau Bintang ke Pulau Keramba dan menabrak karang yang menyebabkan lambung kapal bocor.
Pihak Damkar pun segera mengevakuasi para korban ke pos Pulau Karya dan menarik kapal yang karam ke Pulau Pramuka. Baik nakhoda maupun 12 penumpang kapal ini selamat.