JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Transportasi Indonesia (KTI) menyiapkan aplikasi transportasi yang bisa memantau secara langsung pergerakan angkutan umum hingga membayarnya melalui ponsel.
Teddy Ichsan Arifin dari KTI menyebut, aplikasi ini akan menjadi pemandu warga Jakarta dan sekitarnya dalam menggunakan transportasi dan berpindah moda.
"Dari KWK, metromini, berapa lama perjalanan, berapa banyak yang dihabiskan jadi selama menggunakan aplikasi, ini akan terpantau dari rumah, sampai turun," ujar Teddy di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).
(Baca juga: Integrasi Moda Transportasi Umum, Letak Stasiun Akan Dipindahkan)
Akhir Agustus nanti, aplikasi ini akan diuji coba. Proses uji cobanya melibatkan KWK ber-AC pada trayek tertentu.
Nantinya, penumpang tidak perlu merogoh kocek untuk naik KWK. Ongkos perjalanannya akan dipotong langsung dari aplikasi.
"Ini juga untuk transparansi subsidi KWK, selama ini subsidi besar tetapi yang penumpang rasakan apa? Jadi nanti driver punya tanggung jawab bahwa ini lho perjalanan yang dijalankan," ujar Teddy.
Mengenai teknis penggunaan aplikasi lebih jauh, Teddy belum dapat menjelaskannya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, aplikasi ini akan membantu pengembangan teknologi yang selama ini tak bisa dilakukan Pemprov DKI dalam bidang transportasi.
(Baca juga: Mewujudkan Trotoar Nyaman demi Dorong Warga Naik Transportasi Umum)
Ia mengatakan, dengan keterbukaan informasi yang detail, masyarakat tidak akan takut dan bingung lagi untuk naik transportasi umum.
"Semua perjalanan transportasi terderteksi sehingga masyarakat tahu, punya pilihan," ujar Andri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.