Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Fasilitas Taman di Kota Tangerang Ini Dibangun dari Ban Bekas

Kompas.com - 23/08/2017, 18:18 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Tidak jauh dari kawasan pendidikan Cikokol di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, nampak satu daerah baru yang belum lama ini diresmikan Pemkot Tangerang.

Tempat baru itu dinamai Taman Gajah Tunggal.

Taman yang berlokasi tepat di pinggir Sungai Cisadane ini sangat unik karena dibuat dari daur ulang limbah ban bekas oleh PT Gajah Tunggal, perusahaan penghasil ban yang berbasis di Tangerang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (23/8/2017) sore, dari pintu masuk terlihat patung gajah berwarna hitam yang menjadi ikon taman tersebut.

Gajah hitam berukuran besar itu ternyata terbuat dari susunan potongan ban bekas sehingga bila dilihat lebih dekat, nampak serat-serat ban di sekujur tubuh patung gajah tersebut.

Baca: Pemkot Melbourne Daur Ulang Puntung Rokok Jadi Perabotan

Tak jauh dari tempat gajah buatan itu berdiri, pengunjung bisa mendapati taman yang lengkap dengan arena permainan anak-anak, mulai dari ayunan hingga jungkat-jungkit.

Selain itu, semua fasilitas seperti tempat duduk, pot tanaman, hingga penutup lampu di taman tersebut menggunakan potongan ban.

Seperti beberapa tempat duduk yang dibuat dari susunan beberapa potongan ban bekas kemudian ditempel dengan sebuah papan lebar yang bisa digunakan pengunjung.

Bahkan beberapa alat permainan di tempat itu juga menggunakan ban bekas, seperti tempat duduk ayunan serta ban truk berukuran besar yang digunakan sebagai penyeimbang di tengah jungkat-jungkit dari kayu.

Rata-rata pengunjung taman tersebut merupakan anak-anak yang baru saja pulang sekolah. Mereka terlihat antusias memanfaatkan permainan di sana atau hanbya sekadar duduk-duduk sambil ngobrol dan menikmati angin sore.

"Tamannya lucu, pakai ban semua," kata Gea (14), salah seorang siswi SMP yang sedang menikmati taman tersebut.

Suasana Taman Gajah Tunggal di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Rabu (23/8/2017). Taman yang dibuat dari daur ulang limbah ban ini merupakan kontribusi dari PT Gajah Tunggal selaku perusahaan yang memproduksi ban, di mana perusahaan tersebut berbasis di Tangerang.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana Taman Gajah Tunggal di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Rabu (23/8/2017). Taman yang dibuat dari daur ulang limbah ban ini merupakan kontribusi dari PT Gajah Tunggal selaku perusahaan yang memproduksi ban, di mana perusahaan tersebut berbasis di Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah secara terpisah menjelaskan, pembangunan taman itu dilakukan sebagai bentuk kontribusi PT Gajah Tunggal dan dalam rangka meningkatkan ruang hijau serta sarana rekreasi di Kota Tangerang.

Arief menekankan, terbentuknya Taman Gajah Tunggal menjadi contoh kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta.

"Taman ini diharapkan bisa jadi destinasi wisata edukasi karena di dalamnya dimanfaatkan limbah ban sebagai bahan utama pembuatan ornamen dan fasilitas penunjang taman," tutur Arief.

Baca: Lomba Peragaan Busana Daur Ulang Akan Meriahkan Earth Hour Pontianak

Untuk kenyamanan pengunjung, terdapat sebuah kantin kecil dan beberapa kios makanan di dalam area taman.

Namun, saat hari beranjak semakin sore di bagian luar taman mulau diramaikan para pedagang kaki lima serta sopir angkot yang ngetem mencari penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com