Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips dari Polisi untuk "Pak Ogah" Hadapi Pengendara yang Ngotot

Kompas.com - 24/08/2017, 19:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 60-an calon sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di Jakarta Selatan antusias mengikuti pelatihan yang digelar kepolisian, Kamis (24/8/2017).

Banyak di antara mereka yang mengajukan pertanyaan seputar cara menghadapi pengendara yang ngotot di jalan.

"Pak, kalau ngatur di persimpangan itu mana yang harus kita dulukan?" kata Mulyatin, seorang "Pak Ogah" di Jalan Pangeran Antasari, Kamis.

(Baca juga: "Pak Ogah" yang Dilatih Polisi Akan Diberi Atribut Pengatur Lalu Lintas)

Bripka Adit yang mengisi materi pelatihan ini menyampaikan bahwa di persimpangan, yang harus didahulukan yakni pengendara dari jalan utama yang lurus.

Para supeltas diminta tidak melayani pengendara yang berbelok hanya karena mereka memberi uang.

"Terus bagaimana Pak gantian jalannya? Kadang kan banyak orang yang ngotot begitu karena nanggung?" tanya Mulyatin lagi.

"Ya bilang saja, Anda di sana untuk membantu mengatur lalu lintas, supaya pengendara itu selamat, kita merendah saja pasti dia mengerti. Kalau enggak ngerti juga, tidak usah ditimpali, mungkin dia kurang waras," jawab Adit.

Ada pula pertanyaan bagaimana menghadapi pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. Terkait itu, polisi juga menyarankan supeltas agar memberi peringatan saja.

Sebab, upaya menghalau tidak sebanding dengan risiko yang kemungkinan timbul. "Kalau sampai ada debat jangan dilayani. Jangan sampai ada masalah," ujar Adit.

Beberapa supeltas juga mengeluhkan lampu lalu lintas yang menurut mereka kadang menimbulkan kesemrawutan karena pengaturannya tidak efektif.

Atas keluhan ini, Adit menyebut lampu itu sebaiknya dimatikan saja agar semua pengendara berhati-hati.

Ada pula seorang "Pak Ogah" yang biasa berjaga di kolong Tol JORR W2 gerbang Ciledug, menyampaikan kekhawatirannya diusik oleh "Pak Ogah" lainnya yang enggan bergabung dengan supeltas.

"Anak tentara Kostrad semua, Pak, takutnya kita pakai seragam dia ngancem nanti," ujar dia. Bripka Adit kemudian menyampaikan agar berbagai kesulitan dan masalah di lapangan disampaikan ke Kanit Lantas Polsek sekitar.

(Baca juga: Kisah Merry, "Pak Ogah" Wanita yang Pernah Digoda Pengendara Iseng)

Ia meminta para calon supeltas ini menguasai wilayahnya dan berdiri di tempat lebih tinggi ketika bekerja.

"Yang penting keselamatan diri Anda, orang-orang yang ngotot tidak usah dihiraukan. Anda sudah ikhlas bekerja mencairkan lalu lintas, tapi Anda dilihat sebelah mata, besar nanti pahalanya," ujar Adit.

Kompas TV Biang Kemacetan, Juru Parkir Liar Ditahan Petugas Gabungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com