JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan, trotoar yang dibangun Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah mematikan tanah di Ibu Kota. Sebab, pembangunan trotoar itu menggunakan beton sehingga air sulit meresap ke dalam tanah.
"Trotoar yang Anda (Dinas Bina Marga DKI) bikin itu mematikan tanah. Kasihan resapan tanah itu jadi kurang," ujar Bestari, dalam dalam rapat Badan Anggaran bersama eksekutif di Gedung DPRD DKI, Jumat (25/8/2017).
(baca: Jalan Panjang Mewujudkan Trotoar Ideal untuk Pejalan Kaki...)
Bestari menyebut Dinas Bina Marga harus banyak belajar membangun trotoar yang lebih baik.
"Belajar sama Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) bagaimana membuat trotoar kota yang baik yang tidak mematikan lahan," kata dia.
Selain di Surabaya, Bestari mencontohkan pembangunan trotoar di Bandung juga bisa dicontoh karena menggunakan batu andesit sehingga air bisa meresap ke dalam tanah.
"Jangan dibeton, masih banyak hal lain yang bisa dilakukan. Masih banyak orang yang pasang di Bandung itu pake batu andesit, pakai ini, pakai itu, cobalah itu dilakukan supaya tanahnya jangan mati," ucap Bestari.