JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis haru menandai kegembiraan ratusan pasang pengantin di Gedung Pegadaian Pusat disebelah Kantor PBNU, Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Hari ini, mereka berbarengan mengukuhkan hubungan cinta sejati dalam acara nikah massal yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Total ada 143 pasang pengantin dalam acara tersebut. Pengantin tertua berusia 66 tahun, sedangkan yang termuda berusia 21 tahun. Pesertanya pun dari berbagai kalangan profesi.
(Baca juga PKB Nikahkan 143 Pasangan, dari Tukang Batu hingga Pemulung Mendaftar)
"Macam-macam. Ada pemulung, tukang batu, ada yang bekerja serabutan, ada pengantar koran," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam acara tersebut.
"Ada yang pengantin baru, lama, dan ada yang baru sama sekali, gadis. Ada yang sangat tua, paling tua 59-an tahun dan paling muda 20-an tahun," kata Muhaimin.
Selain membantu biaya pernikahan, PKB juga membantu pengadaan seragam, keperluan administrasi, hingga mahar dengan pesta perkawinan.
Selain Muhaimin, acara tersebut juga dihadiri para menteri dari kader partai tersebut, yakni Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi, serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir.
Acara diawali dengan prosesi palang pintu khas adat Betawi dan dilanjutkan penampilan tarian tradisional.
(Baca juga Perempuan Berusia 55 Tahun Terdaftar sebagai Peserta Nikah Massal)
Salah satu pengantin, Warna, merasa senang karena kini pernikahannya tercatat secara resmi dalam administrasi negara.
"Dulu kan nikahnya umur 12 tahun. Belum punya buku. Saya senang banget ini," ujar Warna yang telah memiliki cucu tersebut, Kamis (24/8/2017).
Pasangan lainnya, Ilham, mengatakan ingin ikut nikah massal karena prosesnya lebih singkat. Ilham berencana kembali menikah dengan mantan istrinya yang setahun lalu pernah dia ceraikan.
Ilham mengatakan, pendaftaran nikah massal terbilang cukup mudah. Dia hanya perlu melampirkan fotokopi KTP, kartu keluarga, serta surat pernah bercerai.
"Tahunya ada nikah massal dari (pesan berantai) WhatsApp. Calon istri saya nyuruh ikut karena niatannya mau balikkan. Persyaratannya enggak terlalu ribet," ujar Ilham.