Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Guru Honorer yang Diduga Terlibat Pembakaran MA

Kompas.com - 25/08/2017, 22:23 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com –
Kasat Reskrim Polrestro Bekasi AKBP Rizal Marito mengatakan telah menangkap seorang lagi yang diduga ikut membakar MA. MA dibakar hidup-hidup lantaran dituding mencuri amplifier di Mushala Al Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi.

“Kami menangkap satu pelaku (pembakaran MA) inisial KF (26),” ujar Rizal, sat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/8/2017) malam.

Dia menjelaskan, KF merupakan guru honorer di sekolah dasar dan ditangkap di Babelan pada Kamis (24/8/2017) malam.

Sementara itu, pada saat pembakaran MA, KF berperan meminjamkan uang kepada pelaku lain, SD, sebesar Rp 10.000 untuk membeli bensin.

“Jadi tersangka SD yang sudah ditahan, dia membeli bensin itu meminjam uang dari KF ini,” kata Rizal.

(baca: Detik-Detik Sebelum MA Dibakar Massa)

Setelah membeli bensin, SD langsung menyiramkan bensin ke tubuh MA. Hingga saat ini, polisi masih mencari dua pelaku  yang membakar MA.

Sebelumnya, Polisi telah menangkap lima pelaku kasus pembakaran MA. Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, kelima pelaku itu berinisial SU (40), NA (39), AL (18), KR (55) dan SD (27) yang memiliki peran yang berbeda.

"Dua orang yang ditangkap di awal adalah SU, dia mukul punggung dan perut MA. Pelaku NA memukul bagian perutnya," ujar Asep.

Asep menyampaikan, AL menginjak kepala MA, KR memukuli perut dan punggung korban.

Atas perbuatannya, kelima pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun.

Peristiwa pengeroyokan dan pembakaran MA terjadi di Pasar Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, 1 Agustus 2017.

Kompas TV Polres Metro Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menetapkan dua tersangka pelaku kasus main hakim sendiri yang berakibat korban tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com