DEPOK, KOMPAS.com - Hingga Senin (28/8/2017), ajang Ekspresi Musisi Jalanan yang digelar di Depok sejak 21 Agustus 2017 masih berlangsung. Pada pekan ini, para peserta diminta untuk bermain musik berkelompok.
Pendiri Institut Musisi Jalanan (IMJ) Andi Malewe selaku penyelenggara menyatakan, pihaknya serius menyaring para pengamen yang nantinya berhak dapat lisensi. Sebab, ia menilai, selama ini tidak semua pengamen punya minat di bidang musik.
"Karena dari audisi ini nanti bisa terlihat yang mana teman-teman yang punya kualitas dalam bermain musik, yang mana preman berkedok pengamen, dan yang mana pengemis berkedok pengamen," kata Andi saat dihubungi, Senin (28/8/2017).
(Baca juga: Lisensi Kemahiran Bermusik demi Tingkatkan Derajat Pengamen)
Ajang Ekspresi Musisi Jalanan digelar di markas IMJ di Jalan Baru sekitar flyover Arif Rahman Hakim, Depok.
Tercatat, ada 250 pengamen yang ikut ajang ini. Menurut Andi, pada tahap audisi berkelompok ini, semua peserta berhak ikut.
Setelah rampungnya tahap audisi berkelompok inilah, nantinya dilihat yang mana pengamen yang berhak mendapatkan lisensi berupa sebuah kartu bernama "Supercard".
Namun, Andi menyatakan, untuk pengamen yang belum berhak mendapatkan Supercard akan tetap dibina IMJ.
Selama dibina, mereka akan terus dilatih agar kemampuan bermusiknya meningkat dan nantinya berhak dapat "Supercard".
"Teman-teman ini kan rata-rata otodidak dan tidak ada yang merangkul mereka. Makanya kita akan latih, diberi kelas agar nantinya mereka juga layak perform," ujar Andi.
Ajang Ekspresi Musisi Jalanan kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Kegiatan yang pertama diketahui sudah digelar pada Mei 2017.
Dalam menggelar ajang Ekspresi Musisi Jalanan, IMJ mendapat dukungan dari Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari hasil pentas Ekspresi Musisi Jalanan yang pertama, para musisi jalanan yang mendapat Supercard sudah mulai ditempatkan di beberapa mal di kawasan Jabodetabek yang pengelolanya sudah diajak bekerja sama.
(Baca juga: Syamsuddin, Pengamen Bekasi yang Jago Banget)
Andi memiliki cita-cita agar tiap Supercard memiliki grade, dari A hingga C. Grade diukur dari kemampuan tiap musisi jalanan.
Musisi jalanan yang punya Supercard A adalah mereka yang dapat diberi kesempatan manggung di hotel dan restoran, sedangkan yang B di kafe-kafe.
"Kalau yang C ini yang kemampuan bermusiknya masih kurang, tapi passionnya ada di musik. Jadi masih perlu pembinaan," ujar Andi saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/8/2017) pekan lalu.