Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Cengkareng Barat: Banyak Aduan Lewat Qlue yang "Ngasal"

Kompas.com - 01/09/2017, 15:04 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cengkareng Barat Boy Raya Purba mengatakan, banyak pengguna aplikasi qlue di Jakarta tak objektif dalam membuat aduan.

Menurut dia, tidak semua aduan tersebut merupakan tanggungjawab pihaknya.

Setiap hari, pihaknya menerima 40 sampai 60 aduan warga. Hanya 15 hingga 20 aduan yang dapat dieksekusi per hari.

"Obyek laporan banyak yang subjektif, ngasal, kabur, lokasi tidak akurat dan laporan berulang-ulang sehingga menumpuk di aplikasi qlue," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Jumat (1/9/2017).

Ia menduga, hal ini terjadi karena para warga terpacu untuk terus membuat laporan aduan demi mengejar gelar sebagai pengguna qlue yang aktif.

"Saya tidak tahu apa bentuknya, tapi banyak warga yang kemudian memiliki akun qlue demi menjadi pengguna qlue teraktif dan mendapatkan reward nantinya," sebutnya.

Menurut dia, hal inilah yang membuat sejumlah aduan tak dapat tereksekusi dengan baik. Dampaknya, pihak kelurahan mendapatkan peringkat buruk dalam penanganan aduan melalui qlue.

"Bahkan ada warga yang sampai mengirim beberapa aduan sekaligus dalam sekali posting. Tapi kadang aduannya tidak objektif, seperti laporan adanya karung di trotoar yang sebenarnya itu adalah karung milik PPSU yang tengah mengumpulkan sampah," ujarnya sambil menunjukkan salah satu contoh aduan di aplikasi qluenya.

Selain itu, dari puluhan aduan warga melalui qlue terdapat sejumlah aduan yang tak masuk dalam otoritas kerja PPSU binaan Kelurahan Cengkareng Barat.

Misalnya, kata dia, aduan parkir liar, PKL tak tertib, penerangan jalan umum yang mati hingga jalan berlubang.

"Bukan menjadi wewenang kami. Tapi itu masuk dalam beban kinerja kami yang tertera dalam aplikasi qlue," kata dia.

Ia berharap, para pengguna aplikasi qlue dapat lebih selektif dalam melaporkan aduannya.

Pasalnya, Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) di Kelurahan Cengkareng Barat jumlahnya terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com