Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pembunuh Pegawai BNN Sempat Tinggal di Warakas

Kompas.com - 04/09/2017, 15:16 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
AM (40), terduga pembunuh istri sekaligus Pegawai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Indria Kameswari (30) ditangkap petugas gabungan dari Kepolisian Riau, Polres Bogor, dan BNN, Minggu (3/9/2017).

Berdasarkan informasi dari kepolisian, AM dan istrinya sempat tinggal bersama orangtuanya di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kompas.com pun mendatangi rumah tersebut tapi hanya berhasil menemui F, keponakan AM.

"Maaf, lagi enggak ada orang di sini. Semua pada pergi," ucap Fahmi, saat ditemui Senin (4/9/2017).

(baca: Sebelum Tewas, Pegawai BNN di Bogor Bertengkar dengan Suaminya)

Menurut F, rumah tersebut dihuni lima kepala keluarga (KK), termasuk keluarga AM. F merupakan anak kedua dari kakak keempat AM.

Rumah orangtua AM memiliki dua lantai, dan ada dua unit mobil serta beberapa motor yang terparkir di halaman rumah tersebut.

Rumah dengan cat warna dominan hijau dan putih itu di dalamnya juga terdapat alat berolahraga.

AM bersama Indria sempat tinggal bersama di kediaman orangtua AM itu selama lebih dari tiga tahun.

Indria merupakan pegawai Balai Diklat BNN yang ditemukan tewas dengan luka di punggung pada Jumat (1/9/2017) di rumah kontrakannya di Perumahan River Valey, Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Menurut polisi, korban tewas usai bertengkar dengan suaminya. Polisi kemudian mencari AM untuk diminta keterangan karena dia tidak ada di tempat ketika istrinya ditemukan tewas.

Setelah diamankan polisi pada Minggu malam, AM rencananya akan dibawa ke Polres Kabupaten Bogor untuk diperiksa lebih lanjut.

(baca: Terduga Pembunuh Pegawai BNN Bogor Diperiksa di Kepulauan Riau)

Kompas TV Polisi membekuk tiga dari empat pelaku perampokan dan pembunuhan sopir taksi online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com