JAKARTA, KOMPAS.com - F(18), keponakan AM (40), suami Indria Kameswari (30), pegawai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido yang tewas dengan luka tembak di punggungnya mengaku tak tahu menahu soal dugaan pembunahan oleh pamannya.
Hal itu dikatakannya kepada wartawan yang mengunjungi rumah orang tua AM di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Enggak tahu saya, tidak tahu sama sekali, yang saya tahu Om AM bekerja sebagai pebisnis dan sering ke Amerika Serikat," kata F, Senin (4/9/2017).
F menambahkan, sepengetahuan dia bahwa pamannya tersebut memiliki kepribadian baik, ramah, dan tidak galak terhadap anggota keluarganya.
F yang saat ini tinggal di Warakas bersama ibunya, Sitti Nurjanah, juga merupakan kakak keempat AM. Ia mengungkapkan bahwa pamannya dan Indria sempat tinggal di Warakas selama kurang lebih tiga tahun.
Baca: Terduga Pembunuh Pegawai BNN Sempat Tinggal di Warakas
"Memang, Om sama tante (Indria) sempat tinggal dua-tiga tahun di sini ya tetapi saya jarang ketemu. Karena saya sendiri sama Mama tinggalnya itu di wilayah Cengkareng. Om juga katanya jarang ke sini (Warakas). Kan, sama istrinya ngontrak di Bogor," jelas dia.
Indria ditemukan tewas di kontrakannya di Perumahan River Valley, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2017).
Menurut polisi, korban tewas usai bertengkar dengan suaminya. Polisi kemudian mencari AM untuk diminta keterangan karena ia tidak ada di tempat ketika istrinya ditemukan tewas.
AM diamankan pada pukul Minggu malam oleh tim gabungan dari Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN, serta Polda Kepulauan Riau. Rencananya, siang ini AM dibawa ke Polres Kabupaten Bogor untuk diperiksa lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.