Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Air Leding Jakarta Terkontaminasi Plastik

Kompas.com - 06/09/2017, 16:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah riset yang dilakukan media bersama peneliti dari University of Minnesota (AS) mengungkapkan adanya kontaminasi plastik di air leding dan air tanah Jakarta dan sejumlah kota dan kawasan lain di dunia.

Penemuan ini didapatkan dari 21 sampel air di Jakarta yang dikumpulkan pada periode Januari-Maret 2017. Hasilnya menunjukkan 76 persen sampel yang dikirim oleh Klirkom Jakarta mengandung mikroplastik.

Mikroplastik adalah partikel plastik yang biasanya berbentuk serat, dengan ukuran 0.1 hingga 5 milimeter.

Para peneliti yakni Mary Kosuth, Elizabeth V Wattenberg, Sherri A Mason, Christopher Tyree, dan Dan Morrison dalam laporan penelitiannya menulis mikroplastik mengontaminasi sebagian besar air yang mereka uji. Laporan tersebut dimuat di situs orbmedia.org.

Sebanyak 159 sampel air leding, air tanah dikumpulkan dari berbagai tempat di dunia. Dari Jakarta sebanyak 21 sampel, dari New Delhi, India, 17 sampel, Kampala di Uganda 26 sampel, Beirut di Lebanon 16 sampel, Amerika Serikat 36 sampel, Kuba 1 sampel, Quito di Ekuador 24 sampel, dan Eropa 18 sampel.

Ada pula tiga air kemasan yang dikumpulkan dari berbagai negara. Hasilnya, 83 persen di antaranya mengandung mikroplastik.

Negara yang paling banyak mikroplastik ditemukan di airnya yakni Amerika Serikat dan Beirut di Lebanon dengan 94 persen sampel yang diteliti mengandung mikroplastik.

Sementara temuan terendah ada di Eropa.

Jika dirata-rata, per liter air mengandung hingga 4,34 partikel mikroplastik dengan kisaran 0-57 partikel per liter.

Jika mengacu pada anjuran National Academy of Medicine di Amerika Serikat yang menganjurkan pria mengonsumsi 3 liter cairan per hari sementara wanita 2,2 liter, maka laki-laki bisa mengonsumsi 14 partikel plastik per har,i adapun wanita 10 partikel. Cairan ini tidak hanya air leding tetapi juga teh, kopi, dan berbagai bentuk cairan lainnya.

"Partikel plastik (dari cairan) ini menambah plastik yang juga dikonsumsi dari produk seperti garam laut, bir, dan sea food," tulis laporan tersebut.

Kendati demikian penelitian ini tidak mengungkap ancaman kesehatan dari kontaminasi mikroplastik ini. Perlu ada riset lanjutan yang menjelaskan sumber air dan pengolahannya untuk konsumsi.

"Ini untuk memahami potensi reaksi dari kontaminasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com