Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Sungai "Sejuta Sampah" di Jati Bunder

Kompas.com - 06/09/2017, 18:15 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda tengah berada di kawasan Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta Pusat, berjalan hingga menemui jalan pertigaan menuju Jalan Jati Bunder.

Setibanya di sana, berbeloklah ke kiri sekitar 100 meter hingga menemui sebuah jembatan kecil.

Dari atas jembatan tersebut Anda akan menemui sebuah pemandangan yang tak indah. Sampah menumpuk dan hampir memenuhi seluruh aliran sungai.

Pada Rabu (6/9/2017) Kompas.com mencoba menyusuri gang sempit di sepanjang Jalan Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Barat.

Sekitar pukul 12.00 WIB, saat matahari berada tepat di atas kepala, berada di Jalan Jati Bunder tak hanya sengatan matahari yang menganggu perjalanan Kompas.com, bau busuk dari arah sungai pun menciptakan ketidaknyamanan yang tak terlupakan.

Seorang warga membersihkan sampah dibantaran kali Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat , Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PemerintaPemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019. KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Seorang warga membersihkan sampah dibantaran kali Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat , Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PemerintaPemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019.
Menuruni tangga kecil yang terletak di ujung jembatan, Kompas.com disambut hamparan sampah di permukaan sungai yang tingginya hampir sejajar dengan jalanan di sampingnya.

Baca: Di Desa Ini, Selokan Sampah "Disulap" Jadi Berair Jenih dan Penuh Ikan

Melintasi RT 14 Jalan Jati Bunder, sejumlah toilet umum terlihat bertengger di sekitar pinggiran sungai.

Meski demikian, tak sedikit jumah penduduk yang membangun dapur di sepanjang jalan tersebut.

Bayangkan, tempat memasak warga menjadi satu dengan toilet umum dan sungai yang penuh dengan tumpukan sampah berbau busuk.

Di sungai tersebut sampah plastik sangat mendominasi. Ratusan bahkan mungkin ribuan benda plastik berbagai warna, bentuk, ukuran, dan kondisi menjadi "teman hidup" warga sehari-hari.

Warga berjalan di dekat kali yang dipenuhi sampah di Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat , Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PemerintaPemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019. KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga berjalan di dekat kali yang dipenuhi sampah di Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat , Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PemerintaPemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019.
Karung-karung berisi sampah yang telah dikumpulkan petugas kebersihan sungai pun menumpuk di sisi sungai.

Siang itu terlihat aktivitas warga. Sejumlah perempuan memasak dengan menghadap ke arah sungai sambil asyik berbincang dengan kerabatnya.

Semua berjalan normal seolah bau busuk yang teramat menyengat tak mereka rasakan.

Anak-anak kecil berlarian di tepi sungai sambil sesekali mencelupkan kakinya ke sungai yang berair keruh tersebut, bahkan beberapa anak dengan santai buang air kecil di sungai itu.

Anak-anak bermain di sekitar sungai yang airnya tak lagi mengalir, berwarna hitam pekat, dan berbau tak sedap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com