JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memuji sosok Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Menurut Djarot, Gus Dur adalah seorang guru yang mengajarkan banyak hal kepada dia.
"Gus Dur itu sosok guru bangsa yang mana saya banyak belajar terhadap aspek-aspek kemanusiaan dari beliau," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/9/2017).
Djarot berpendapat, Gus Dur memiliki kemampuan untuk menyampaikan sesuatu yang sulit dengan cara yang mudah dipahami.
Kepribadian yang toleran juga menjadi hal yang dikenang Djarot dari sosok Gus Dur. "Beliau menggambarkan dari sosok seorang kiai yang membumikan nilai islam yang rahmatan lil alamin. Itulah beliau," ujar Djarot.
(Baca juga: Saat Gus Dur Jadi "Gelandangan" di Ibu Kota)
Hari ini merupakan hari ulang tahun Gus Dur. Pada 7 September 1940 atau 77 tahun silam, pasangan Wahid Hasyim dan Solichah dikaruniai seorang anak pertamanya di Jombang, Jawa Timur.
Anak lelaki kebanggaan itu kelak menjadi orang besar di Indonesia dan bahkan memimpin negeri ini.
Dia-lah cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari yang dinamai Abdurrahman Wahid atau yang kemudian hari dikenal dengan Gus Dur.
Soal tanggal lahir ini, ada kisah unik seperti gaya Gus Dur semasa hidup. Meski Gus Dur lahir pada 7 September, sejumlah orang sering merayakan hari ulang tahun Gus Dur pada 4 Agustus.
(Baca juga: Kisah Gus Dur yang Hendak Digulingkan dari Kepemimpinan NU)
Tak heran maka jika diingat, setiap 4 Agustus, peringatan hari lahir (harlah) Gus Dur kerap dilakukan "Gus Durian" untuk mengenang sang "Bapak Bangsa" itu.