Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Kelurahan Disebut Abaikan Laporan Qlue, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Kompas.com - 07/09/2017, 16:15 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta Dian Ekowati menjelaskan mengenai 13 kelurahan yang disebut mengabaikan ratusan laporan warga melalui aplikasi "Qlue".

Dia membantah ada ratusan laporan yang diabaikan dan menjelaskan makna status warna dalam aplikasi Qlue.

"Ada beberapa penjelasan mengenai status wait berindikator merah pada Qlue. Wait adalah status ketika laporan yang dikirim masyarakat baru masuk ke dalam data kelurahan dan menunggu ditindaklanjuti," ujar Dian, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/9/2017).

Namun, kata Dian, bukan indikator Qlue saja yang harus dilihat karena semua laporan Qlue masuk ke dalam aplikasi Citizen Relation Management (CRM) yang diteruskan kepada lurah setempat.

(baca: 13 Kelurahan di Jakarta Abaikan Ratusan Aduan Warga di Qlue)

Jika ada laporan yang bukan menjadi kewenangan lurah, maka laporan tersebut akan dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat dinas (SKPD) terkait.

Indikator atau status laporan di aplikasi CRM yang dipegang lurah berbeda dengan aplikasi Qlue. Aplikasi CRM memiliki status berwarna biru yang tandanya laporan sedang dikoordinasikan ke SKPD terkait.

Namun, laporan yang sedang dikoordinasikan itu akan tetap berwarna merah dalam aplikasi Qlue dan belum tentu berarti laporan tidak dikerjakan atau diabaikan.

"Dalam hal ini, tidak dapat disimpulkan bahwa laporan yang berstatus wait atau berindikator merah pada kelurahan adalah laporan yang diabaikan kelurahan," ujar Dian.

(baca: Djarot: Laporan Qlue Jangan Dilihat dari Jumlah, tetapi Substansinya)

Setelah mendapat laporan terkait 13 kelurahan yang dianggap mengabaikan laporan, Dian mengatakan pihaknya memeriksa jumlah laporan berstatus wait di Jakarta Smart City.

Pada periode Juli-Agustus 2017, jumlah laporan yang berstatus wait ternyata lebih sedikit dari yang diberitakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com