Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Akun Warga yang Kirim Spam ke Qlue Ditelusuri

Kompas.com - 07/09/2017, 17:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, warga yang suka mengirim spam di aplikasi Qlue akan ditelusuri. Warga tersebut akan diedukasi agar tidak membuat laporan untuk permasalahan yang sama berkali-kali atau membuat laporan untuk hal-hal sepele.

"Kalau dicurigai akun itu, saya minta akun itu ditelusuri siapa yang menggunakan, untuk kami  beri pendidikan sehingga objektif. Dilihat punya siapa akunnya, supaya ditelusuri," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/9/2017).

Kesalahan pembuatan laporan semacam itu bisa merugikan lurah setempat. Key performance index (KPI) para lurah menjadi tidak terpenuhi dan tunjangan kinerja daerah (TKD) mereka berkurang. Djarot tidak ingin aplikasi Qlue malah dijadikan alat untuk memojokan para lurah.

"Jadi kalau membuat pengaduan ya yang bertanggung jawab," ujar Djarot.

Baca juga: 13 Kelurahan Disebut Abaikan Laporan Qlue, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Djarot juga meminta warga tidak membuat laporan untuk hal-hal kecil. Selama masih bisa, Djarot berharap warga menyelesaikan permasalahan itu sendiri. Misalnya aduan saluran air yang penuh sampah di depan rumah warga. Djarot berharap warga bisa membuang sampah itu sendiri tanpa harus melapor ke aplikasi Qlue.

"Kecuali ada pohon yang akan tumbang atau jalan berlubang, baru minta bantuan petugas kami melalui aplikasi Qlue," ujar Djarot.

Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan, ada akun yang mengirimkan 10 sampai 20 laporan dalam satu hari. Padahal, permasalahan yang dia laporkan adalah persoalan yang sama.

"Misal satu aduan bisa diposting 10 sampai 20 kali. Kami perintahkan lurah untuk menyisir agar bisa dipilih mana yang bisa ditindaklanjuti," kata Premi.

Lihat juga: Djarot: Yang Harusnya Bisa Dikerjakan Sendiri, Kok Dilaporkan ke Qlue?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com