Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derasnya Kritik dan Batalnya Perluasan Larangan Sepeda Motor...

Kompas.com - 08/09/2017, 06:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akhirnya memutuskan untuk menunda uji coba perluasan larangan sepeda motor dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Bundaran Senayan.

Tanpa uji coba, kebijakan itu tidak mungkin langsung diterapkan dalam waktu dekat. Keputusan itu diambil Djarot setelah menerima kajian kebijakan ini dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah.

"Tadi kadishub sudah saya panggil kemudian dia sudah memberikan kajiannya. Dari kajian itu saya perintahkan sementara tunda, spanduk-spanduk itu tolong dilepas," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/9/2017).

Beberapa hari sebelumnya, Djarot sudah melunak terkait kebijakan ini. Ketika itu , dia menegaskan akan menolak kajian kebijakan pelarangan motor bila itu diterapkan dari pagi sampai malam.

(Baca juga: Ini Alasan Dutundanya Pelarangan Sepeda Motor di Jalan Sudirman)

Menurut dia, seharusnya kebijakan itu bisa diterapkan pada jam sibuk saja. Namun, Kadishub DKI Andri Yansyah menyampaikan bahwa sulit untuk menerapkan kebijakan itu hanya pada jam sibuk.

Sebab, menurut Andri, akan tumpang tindih dengan aturan larangan motor di Jalan Medan Merdeka Barat sampai Jalan MH Thamrin yang berlaku dari pagi sampai malam. Djarot pun meminta agar perluasan pelarangan motor menunggu selesainya infrastruktur. 

"Ini akan lebih fair kalau 2017 ini semuanya infrastruktur yang sekarang dibangun selesai. Baik itu pembangunan flyover maupun underpass maupun pelintasan kereta sebidang," ujar Djarot.

Djarot mengatakan, sebagian besar pembangunan flyover dan underpass akan selesai akhir tahun ini.

Kadishub DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, penyebab kebijakan ini belum diterapkan yakni adanya pelebaran trotoar.

Nantinya, ada jalur sepeda di trotoar Jalan Sudirman. Ia berharap warga tetap bisa bersepeda dan nyaman berjalan kaki di Jalan Sudirman meski ada pelarangan motor.

"Nanti kalau selesai, trotoar sudah bagus, kurir atau yang antar delivery yang biasanya gunakan motor itu jadi bisa pakai sepeda," kata Andri.

Gelombang kritik

Sebelum pembatalan ini diputuskan, berbagai kritik untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terdengar dimana-mana.

Sebut saja Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta yang keras mengkritik kebijakan itu. Direktur LbH Jakarta Alghiffari Aqsa mengatakan, beberapa studi menyebut kebijakan perluasan larangan sepeda motor di Jakarta tidak dapat mengatasi kemacetan.

Perluasan larangan sepeda motor juga tidak sesuai nalar. Sebab, menurut dia, sepeda motor bukanlah penyebab kemacetan yang terjadi di Ibu Kota.

Halaman:


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com