JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD PAM Jaya DKI Erlan Hidayat memastikan, jika ada mikroplastik berukuran 0,1 hingga 5 milimeter dalam air, maka partikel itu akan tertahan pada sistem filtrasi di water treatment plant PD PAM Jaya.
Erlan menanggapi hasil riset yang menyebutkan bahwa air leding serta air tanah di Jakarta dan sejumlah kota serta kawasan lain di dunia terkontaminasi plastik.
Riset ini dilakukan media bersama peneliti dari University of Minnesota (AS). Penemuan ini didapatkan dari 21 sampel air di Jakarta yang dikumpulkan pada periode Januari-Maret 2017.
Hasilnya menunjukkan bahwa 76 persen sampel yang dikirim oleh Klirkom Jakarta mengandung mikroplastik.
(Baca juga: Riset: Air Leding Jakarta Terkontaminasi Plastik)
Adapun mikroplastik yang dimaksud dalam penelitian ini berupa partikel plastik yang biasanya berbentuk serat dengan ukuran 0,1 hingga 5 milimeter.
Terkait riset ini, Erlan juga menyampaikan bahwa sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI, mikroplastik tidak masuk dalam parameter standar air minum di Jakarta.
"Sesuai Permenkes RI, tidak memasukan mikroplastik (sebagai parameter kelayakan air minum)," ujar Erlan melalui keterangan tertulis, Kamis (7/9/2017).
Ia pun meminta agar dipisahkan antara air leding dan air tanah yang menjadi sampel dalam penelitian tersebut.
"Informasi tentang konfigurasi air yang di-sampling oleh peneliti yang bersangkutan harus spesifik memisahkan antara air perpipaan (leding) dan air tanah agar semua menjadi transparan dan tidak menyesatkan," ujar Erlan.
(Baca juga: Dirut PAM Jaya Bingung Pasokan Air di Jakarta Tak Ditambah sejak 1997)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.