JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat tengah melakukan percepatan pengerjaan lima proyek, baik yang masuk dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2017 maupun yang menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR).
Kelima proyek tersebut harus diselesaiakan sebelum bulan Oktober 2017 karena akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Peresmian akan dilakukan di akhir masa jabatan Djarot sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Masjid Kalijodo
Proyek pertama yang harus diselesaikan sebelum Oktober adalah pengerjaan Masjid Jami Al-Mubarokah yang berada di seberang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat.
Awalnya, pembangunan masjid itu ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan setelah dilakukan ground breaking oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 22 Februari 2017. Itu berarti masjid selesai dibangun pada Agustus 2017.
Namun, dalam prakteknya pembangunan masjid tersebut baru efektif dilakukan pada Juli 2017 karena terlambatnya proses lelang proyek.
Sama halnya seperti RPTRA Kalijodo, pembangunan masjid itu dibiayai melalui pembiayaan program corporate social responsibility (CSR) PT Sinar Mas. Sedangkan pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor dari PT Anugerah Mandiri.
Yori Antar merupakan arsitek yang didaulat untuk membuat gambar masjid itu. Saat ini proses pembangunan Masjid Kalidodo sudah hampir rampung. Bangunan masjid dengan konsep betawi telah tampak berdiri.
Yori optimis bangunan masjid ini akan selesai tepat waktu dan dapat diresmikan pada tanggal 5 Oktober 2017.
Lihat juga: Mengintip Desain Final Masjid Kalijodo
Parkir Kolong Tol Kalijodo
Selain RPTRA Kalijodo dan Masjid Jami Al Mubarokah, Yori juga mendesain area parkir dan taman yang rencananya dibangun di kolong tol di samping RPTRA Kalijodo. Sebelumnya, kolong tol itu dipenuhi rumah semipermanen atau bedeng yang tampak kumuh dan rawan digunakan sebagai tempat prostitusi serta rawan kriminalitas.
Kini, bangunan di kolong tol itu sudah ditertibkan. Area kolong tol pun siap dibangun taman dan tempat parkir.
Yori mengatakan, area kolong tol ini akan digunakan sebagai area parkir untuk menambah daya tampung area parkir Kalijodo yang telah ada sebelumnya. Di area tengah parkir tersebut, Yori berencana akan membuat sebuah kawasan lapang lengkap dengan taman-taman yang diharapkan dapat membuat nyaman warga yang berkunjung ke sana.
Menurut Yori, area parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat di kawasan RPTRA Kalijodo akan dibuat terpisah. Rencananya, kolong tol Kalijodo akan diperuntukan khusus parkir mobil.
Kawasan RPTRA Kalijodo dan kolong tol ini dipisahkan Sungai Angke. Keberadaan sungai ini menjadikan akses dari kolong tol menuju RPTRA tak efektif. Warga harus memutar di sepanjang Jalan Kepanduan I untuk mencapai RPTRA dari kolong tol.
Terkait hal ini, Yori telah menyiapkan solusinya. Yori akan membangun jembatan merah untuk menghubungkan kawasan tersebut. Dengan jembatan tersebut, warga yang memarkirkan kendaraannya di kolong tol akan mudah menuju RPTRA Kalijodo.
Rencananya, area parkir itu diresmikan pada 5 Oktober 2017.
Menurut Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, nantinya sistem pengelolaan area parkir itu seperti area parkir yang ada di RPTRA Kalijodo.
"Jadi ini masih terusan dari area parkir yang di Kalijodo, bukan konsep park and ride karena lokasinya tidak dekat dengan pusat pemberhentian angkutan umum," kata pada 25 Agustus lalu.
Baca juga: Area Parkir, Taman, hingga Jembatan Merah Akan Dibangun di Kolong Tol Kalijodo
Patung Menembus Batas
Seorang seniman Indonesia, Teguh Ostenrik, menyumbangkan empat pecahan Tembok Berlin yang kemudian ia beri nama Patung Menembus Batas untuk RPTRA dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo. Patung Menembus Batas akan diletakkan di antara RPTRA dan RTH Kalijodo.
Keempat pecahan tembok itu berukuran 120x360x20 sentimeter. Satu pecahan tembok memiliki berat hingga 2 ton, sehingga keempat pecahan yang dibeli Teguh itu mencapai berat 8 ton.
Harga keempat pecahan Tembok Berlin tersebut ditaksir Rp 62,3 miliar. Teguh selama ini menampatkan keempat pecahan Tembok Berlin itu di sebuah bengkel seni miliknya di daerah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat. Selama ini Teguh mencari lokasi untuk menempatkan batu itu.
Sahabat Teguh, arsitek Yori Antar kemudian menjadi arsitek dalam proyek pembangunan bekas lokasi prostitusi ilegal Kalijodo menjadi RPTRA dan RTH. Yori berkesempatan ambil bagian dalam mengubah wajah kusam Kalijodo menjadi area publik yang dapat dinikmati warga Jakarta dari berbagai kalangan.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, mengubah Kalijodo yang semula rawan premanisme dan prostitusi itu menjadi ruang terbuka untuk berbagai kalangan. Dari sanalah terbesit ide meletakkan Patung Menembus Batas di antara RPTRA dan RTH Kalijodo.
Pada 29 September 2017, Teguh, Yori, dan tim akan melakukan pemasangan sesuai dengan posisi yang telah disepakati bersama. Untuk membawa Patung Menembus Batas tersebut, Teguh akan menggunakan 4 unit truk tipe flat back dan diiringi dengan konvoi untuk memeriahkan suasana.
Harapannya, Patung Menembus Batas akan selesai sebelum bulan Oktober, atau sebelum masa jabatan Djarot sebagai gubernur berakhir. Patung tersebut akan diresmikan bersamaan peresmian Masjid Jami Al Mubarokah dan area parkir di kolong Tol Kalijodo.
Lihat juga: Pendekatan Budaya Bisa Menembus Tembok Berlin
Kompleks PKL Cengkeh
Pembangunan kompleks pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat sudah hampir selesai. Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP), Nuraini Silviana, mengatakan, kompleks PKL tersebut diperkirakan akan siap digunakan sebelum Oktober.
Kompleks itu akan diresmikan pada 5 Oktober 2017.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Irwandi mengatakan, di kawasan Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat, akan dibangun seperti tempat beristirahat (rest area) di jalan tol dengan beberapa fasilitas pendukung. PKL Kawasan Kota Tua dan parkir akan ditempatkan di sana.
Dinas KUMKMP sudah menyiapkan 72 tenda untuk para pedagang. Pada tanggal 15 September 2017, para pedagang sudah dapat menempati tenda-tenda yang telah disiapkan meskipun bangunan belum diresmikan.
Lihat juga: 15 September, PKL Kota Lama Dapat Mulai Berdagang di Jalan Cengkeh
SMP Negeri 159 Jakarta Barat
SMP Negeri 159 Jakarta Barat merupakan salah satu sekolah hasil revitalisasi dari sebelas sekolah lainnya yang akan diresmikan pada Oktober mendatang. Meski demikian Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, belum dapat menyebutkan tanggal pasti peresmian sebelas unit sekolah tersebut.
"Untuk tanggalnya kami akan informasikan kemudian," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu kemarin.
Kesebelas sekolah itu masuk dalam proyek revitalisasi 102 sekolah di Jakarta yang tak layak pakai, yang pengerjaannya masuk dalam proyek revitalisasi tahun anggaran 2017. Untuk 91 unit sekolah lainnya akan diresmikan pada Desember 2017.
Proyek revitalisasi sekolah itu ditargetkan selesai pada Desember 2017 karena tidak boleh lagi ada proyek yang mangkrak hingga 31 Desember 2017. Untuk menyelesaikan revitalisasi satu unit sekolah, dibutuhkan waktu 4 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.