JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan tubuh bayi Tiara Debora sudah membiru ketika datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (3/9/2017) pagi. Napas Debora sesak hingga mengalami sianosis.
"Pasien ini pnemonia jadi infeksi paru-parunya, nah tersumbat karena dia batuk, pilek. Tersumbat memang bisa jadi pnemonia, tersumbat tidak bisa menghirup oksigen ke otak akhirnya dia sianosis, sianosis itu biru tubuhnya semua," ujar Koesmedi, di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jalan Kesehatan, Senin (11/9/2017).
Setelah itu, bayi Debora menerima penanganan medis di ruang resusitasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Keluarga Kalideres. Pasien biasanya dibawa ke ruang resusitasi untuk ditiupkan oksigen dari mulut agar jantung kembali bergerak.
Koesmedi mengatakan pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan terhadap bayi Debora. Dia pun membuat kesimpulan sementara bahwa tidak ada kesalahan yang diperbuat RS Mitra Keluarga Kalideres dalam hal penanganan medis terhadap Debora.
(baca: Tahu Debora Punya BPJS, Mengapa RS Tak Langsung Masukkan ke PICU?)
Koesmedi mengatakan, berdasarkan penjelasan pihak rumah sakit, kondisi Debora sempat membaik ketika dirawat di ruang resusitasi.
"Kan dia meninggalnya pukul 10.00 WIB, sampai pukul 09.00 WIB ketika itu masih bisa ditangani. Kemudian mau dipindahkan ke RS Koja karena dia mendapatkan tempat di RS Koja, dari Koja konfirmasi bagaimana kondisi pasiennya, terus memburuk dan kemudian meninggal," ujar Koesmedi.
Keluarga Debora mencari rumah sakit rujukan sendiri dan mendapatkan kamar di RS Koja karena RS Mitra Keluarga Kalideres belum bermitra dengan BPJS Kesehatan.
Koesmedi mengatakan pihak rumah sakit juga membantu keluarga Debora mencari rujukan rumah sakit.
"RS juga mencari, ada bukti teleponnya," kata Koesmedi.
(baca: RS Mitra Keluarga Lalai karena Suruh Orangtua Debora Cari Rujukan)
Bayi Tiara Debora meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, Minggu pagi.
Meninggalnya Debora menyedot perhatian luas karena disebut tidak menerima penanganan medis yang memadai dengan alasan uang muka perawatan yang diberikan orangtua Debora tidak mencukupi.