Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andai RS Tak Kurang Informasi dan Bayi Debora Dapat Ruang PICU

Kompas.com - 12/09/2017, 07:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

 

Pada akhirnya, keluarga Debora yang menemukan kamar untuk bayi kecil itu di RS Koja. Sekitar pukul 09.00 WIB, kondisi Debora sudah tertangani dan sudah membaik selama perawatan di ruang IGD. Pihak rumah sakit mengurus proses perpindahan ke RS Koja. Namun, tiba-tiba saja kondisi Debora memburuk dan meninggal dunia.

Minim informasi

Dalam kasus bayi Debora, pihak RS Mitra Keluarga Kalideres rupanya tidak banyak tahu informasi tentang pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan. Koesmedi mengatakan, ada informasi yang tidak diketahui pihak RS Mitra Keluarga Kalideres bahwa penanganan gawat darurat di seluruh rumah sakit di Jakarta ditanggung oleh BPJS.

Meskipun rumah sakit tersebut belum bekerja sama dengan BPJS seperti RS Mitra Keluarga Kalideres. Artinya, seharusnya bayi Debora bisa masuk ke ruang PICU tanpa harus dirujuk ke rumah sakit lain.

"Padahal seharusnya, pokoknya dikerjain dulu, nanti BPJS biayai," kata Koesmedi.

Lihat juga: Kasus Bayi Debora, Komisi IX Cibir Rekomendasi Kemenkes Lunak terhadap RS

Koesmedi mengatakan, penanganan gawat darurat ditanggung BPJS sampai pasien dalam keadaan stabil dan cukup kuat untuk dirujuk ke rumah sakit lain. Pihak RS menduga biaya perawatan di ruang PICU sudah tidak dalam kondisi gawat darurat lagi sehingga pasien harus membayar sesuai prosedur.

"Itu kan baru tadi diketahui, tidak tersosialisasi dengan benar. Kalau itu (bisa ditanggung BPJS) sampai stabil, dipikirnya hanya tindakan di IGD saja. Banyak (rumah sakit) yang enggak tahu tuh setelah saya tanya," kata Koesmedi.

Pada dua proses itu, medis dan administrasi, Koesmedi menilai tidak ada kesalahan yang dilakukan RS Mitra Keluarga Kalideres dalam hal penanganan medis. Sebab Debora tetap mendapatkan perawatan semestinya di ruang IGD.

Kelalaian ada pada saat proses administrasi. Seharusnya RS Mitra Keluarga Kalideres bertanya terlebih dahulu apakah Debora punya BPJS. Tidak seharusnya bayi Debora tak dimasukan ke ruang PICU meski dia pasien BPJS.

Andai saja pihak rumah sakit tidak minim informasi dan mengetahui biaya penanganan gawat darurat ditanggung BPJS sampai pasien stabil, mungkin Debora bisa langsung masuk ke ruang PICU. Andai Debora masuk ke ruang PICU, mungkin akan mendapatkan penanganan lebih baik meski tidak ada yang bisa menjamin nyawa tertolong.

Peringatan ke RS lain

Buntut dari masalah itu, Direktur RS Mitra Keluarga Kalideres, Fransisca, kemarin sudah membuat surat pernyataan. Dalam surat itu, dia berjanji tidak akan meminta uang muka ketika melakukan penanganan medis gawat darurat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com