Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Bayi Debora: Mereka Tak Akui Bersalah, malah Memojokkan Kami

Kompas.com - 13/09/2017, 11:57 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua bayi Tiara Debora menilai pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga tidak punya itikad baik terkait kasus meninggalnya Debora.

Bayi berumur empat bulan itu meninggal dunia di RS Mitra Keluarga setelah pihak RS tidak merawatnya di pediatric intensive care unit (PICU) karena keterbatasan dana dari orangtua Debora.

"Mereka tidak mengakui bersalah, malah memojokkan kami melalui press release mereka," kata kuasa hukum orangtua Debora, Birgaldo Sinaga, kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2017).

Birgaldo mengungkapkan, ada tiga orang perwakilan RS Mitra Keluarga mengunjungi kediaman orangtua Debora, beberapa waktu lalu.

Baca: Orangtua Debora Siapkan Materi Laporan terhadap RS Mitra Keluarga

Di sana, mereka menyampaikan ucapan turut berbelasungkawa, tetapi setelahnya RS malah mengeluarkan pernyataan pers yang menyebut mereka tidak bersalah dan beberapa hal lain yang dianggap tidak sesuai dengan cerita versi orangtua Debora.

"Orang rumah sakit baru datang setelah masalahnya ramai (diberitakan), kasih ucapan belasungkawa, tapi kemudian keluarin rilis seperti itu," ucap Birgaldo.

Baca: Keluarga Bayi Debora Kecewa dengan Dinkes DKI

Menilai sikap RS yang seperti itu, pihak keluarga saat ini sedang mematangkan rencana untuk melaporkan RS Mitra Keluarga Kalideres ke kepolisian.

Kedua orangtua Debora, yakni Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi, juga berkomunikasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Lembaga Perlindungan Konsumen, dan instansi lain untuk membahas laporan terhadap RS.

Baca: Cegah Kasus seperti Debora, Pemerintah Dorong Program Ini untuk Semua RS

Bayi Debora meninggal dunia di RS Mitra Keluarga di Kalideres, Minggu (3/9/2017) pekan lalu. Buah hati pasangan Rudi dan Henny itu dibawa ke RS karena sudah sepekan terkena flu disertai batuk.

Setibanya di RS pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03.40 WIB, bayi Debora langsung diberi penanganan pertama oleh petugas jaga. Namun, kondisinya belum pulih dan RS menyarankan agar Debora ditangani di intensive care unit (ICU).

Baca: Pihak RS Mitra Keluarga Sudah Datangi Rumah Orangtua Debora

Adapun keterangan yang berbeda adalah ketika Debora hendak dirawat di ICU. Menurut Rudi dan Henny, mereka ingin anaknya segera dirawat tetapi pihak RS tidak bisa menerima Debora karena uang muka perawatan sekitar belasan juta belum bisa diberikan mereka saat itu.

Sementara pihak RS mengaku justru Rudi dan Henny yang menolak anaknya dirawat di ICU dan meminta mereka mencari RS lain yang menerima pasien BPJS Kesehatan sehingga memakan waktu lama.

Pada waktu selama mencari RS yang menerima BPJS tersebut, kondisi bayi Debora semakin parah, kemudian meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com