Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2017, 13:37 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tiga siswi SD Negeri Tanjung Duren 1 Pagi, Jakarta Barat, nyaris menjadi korban penculikan pada Senin (11/9/2017). Video kesaksian seorang siswi yang nyaris menjadi korban penculikan, PI, beredar melalui sejumlah grup aplikasi pesan singkat warga Tanjung Duren dan media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 34 detik tersebut, PI menceritakan pengalamannya hampir menjadi korban penculikan.

"Awalnya aku lagi jajan. Terus pas aku pulang aku di-giniin (tangan membekap mulut). Terus aku gigit dan langsung aku lari," ujar Putri, dalam video tersebut.

PI mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB, pada saat itu, dia dan kedua temannya sempat melihat ada dua anak berbaju sekolah disekap di dalam mobil penculik tersebut.

(baca: Polisi Daerah Diinstruksikan untuk Imbau Warga Tetap Waspadai Penculikan Anak)

Saat dihubungi Kompas.com, Kepala SD Negeri Tanjung Duren 1 Pagi, Mulyadi membenarkan adanya laporan tiga siswinya yang mengaku nyaris menjadi korban penculikan.

"Betul, ada tiga siswi kami yang melapor. Kejadiannya Senin siang. Orangtua siswa melaporkan kepada kami pada Senin malamnya," ujar Mulyadi, Rabu (13/9/2017).

Mulyadi melanjutkan, orangtua ketiga siswi bernama PI, S, dan SF pun menjelaskan mengenai kronologi kejadian percobaan penculikan tersebut.

"Jadi anak-anak itu sebenarnya sudah pulang sekolah. Lalu mau lanjut les di luar sekolah. Nah sekitar jam 14.30 itu mereka bertiga ke depan sekolah untuk membeli cilok. Kan memang kalau siang sekolah kami digunakan SMPN 69," kata Mulyadi.

Dia mengungkapkan, tidak jauh dari penjual cilok, seorang pria yang berada di dekat sebuah mobil berusaha menyekap mulut PI yang tengah melintas di depannya bersama S dan SF.

"Nah, refleks saja putri menggigit tangan pria yang disebut sudah tua itu dan lari ke arah rumahnya yang terletak di kawasan Pasar Koplo yang lokasinya dekat dengan sekolah. Mereka langsing cerita kepada orangtuanya soal kejadian ini," ujarnya.

Menanggapi laporan orangtua siswinya, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Tanjung Duren.

"Saat ini Pak Kanit (Reskrim) dan Pak Kapolsek sedang mem-BAP tiga anak ini di sekolah. Ada juga (kamera) CCTV yang terpasang di rumah warga yang bisa diselidiki juga," kata Mulyadi.

Mulyadi mengimbau kepada para wali murid meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari kejadian itu terulang.

"Kalau dari sekolah sudah menyediakan saung baca. Jadi kalau anak pulang sekolah dan belum dijemput bisa di situ dulu atau mushala biar aman. Orangtua pun disarankan menjemput tepat waktu agar kejadian begini tidak terulang," ucap Mulyadi.

Kompas TV Polres Metro Jakbar Tangkap Sindikat Penculikan Bayi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com