JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua PI, salah seorang siswi SDN Tanjung Duren Selatan 01, Benny mengatakan, pada Selasa (12/9/2017) putrinya sempat menangis karena merasa takut saat dimintai keterangan oleh anggota Polsek Tanjung Duren.
"Habis cerita soal kejadian itu PI happy-happy aja. Tapi pas hari Selasa ditanya sama polisi dianya nangis katanya takut," ujar Benny saat ditemui Kompas.com di SDN Tanjung Duren Selatan 01 (sebelumnya disebut SDN Tanjung Duren 01 Pagi), Rabu (13/9/2017).
Pengakuan PI itu dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa Aktadivia saat ditemui di lokasi yang sama.
"Korban takut ditanya-tanya Pak Polisi, makanya hari ini kami tugaskan Polwan untuk gali informasinya," ujar Rensa.
Baca: Dagang di SDN Tanjung Duren, Penjual Cilok Tak Tahu Ada Penculikan
Selain meminta keterangan dari ketiga korban, lanjutnya, hari ini Polsek Tanjung Duren juga masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Kami masih gali keterangan, lalu pantau TKP juga, orangtuanya juga kami mintai keterangan," kata dia.
Sebelumnya, tiga orang siswi SD Negeri Tanjung Duren Selatan 01 berinisial PI, S dan SF nyaris menjadi korban percobaan penculikan pada Senin (11/9/2017).
"Jadi anak-anak itu sebenarnya sudah pulang sekolah. Lalu mau lanjut les di luar sekolah. Nah sekitar jam 14.30 itu mereka bertiga ke depan sekolah untuk membeli cilok. Kan memang kalau siang sekolah kami dipakai SMP 69," ujar Kepala Sekolah SD Tanjung Duren Selatan 01, Mulyadi.
Ia melanjutkan, tak jauh dari penjual cilok, seorang pria yang berada di dekat sebuah mobil berusaha menyekap mulut PI yang tengah melintas bersama kedua temannya.
"Nah refleks saja PI menggigit tangan pria yang disebut sudah tua itu dan lari ke arah rumahnya yang terletak di kawasan Pasar Koplo yang lokasinya dekat dengan sekolah. Mereka langsung cerita kepada orangtuanya soal kejadian ini," paparnya.
Baca: Gigit Tangan Pelaku, Siswi SD di Tanjung Duren Lolos dari Penculikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.