Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabatan Sekda Depok Tak Diminati Para PNS

Kompas.com - 13/09/2017, 16:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Depok diketahui tak ada yang berminat untuk menempati jabatan sebagai sekretaris daerah.

Buktinya, tidak adanya satupun PNS yang mendaftar saat dibukanya seleksi lelang terbuka dari 25 Agustus hingga 11 September 2017.

"Berdasarkan hasil rapat panitia seleksi Selasa kemarin, dipastikan tidak ada calon peserta seleksi yang mendaftar, baik melalui pos maupun email," kata Kepala Panitia Seleksi Lelang Jabatan Sekda Depok, Warli melalui keterangan tertulisnya, Rabu (13/9/2017).

Dengan tidak adanya PNS yang mendaftar, kata Warli, maka keputusan untuk memperpanjang masa pendaftaran menunggu keputusan resmi Wali Kota Depok.

Baca: Sylviana Mundur, DKI Lelang Jabatan Deputi Budpar

"Saat ini kami masih menunggu instruksi wali kota mengenai kelanjutan seleksi jabatan Sekda Kota Depok yang kini masih kosong dan dijabat Plt," ujar Warli.

Jabatan Sekda Depok sebelumnya dijabat Harry Prihanto. Namun, dia dicopot dari jabatannya sejak 25 Juli 2017.

Harry kemudian dimutasi ke jabatan yang baru sebagai staf ahli Wali Kota bidang perekonomian, koperasi dan sumber daya manusia.

Untuk mengisi kekosongan, seorang pejabat ditunjuk menjadi seorang pelaksana tugas (Plt) sekda.

Pejabat yang ditunjuk menjadi Plt Sekda Depok adalah Asisten Pemerintahan dan Administrasi Widyati Riyandani.

Sekda Depok merupakan jabatan bagi PNS yang pangkatnya sudah mencapai eselon IIA. Dalam seleksi lelang terbuka, sebenarnya tidak hanya PNS Kota Depok yang boleh mendaftar. Tapi juga PNS dari kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.

Baca: Beranikah Kapolri Terapkan Lelang Jabatan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com