JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sri Wahyuni mengatakan, kelebihan penumpang dalam bus (over capacity) menjadi salah satu hal yang paling banyak dikeluhkan penumpang transjakarta.
Over capacity itu biasanya terjadi terutama pada jam-jam sibuk, seperti waktu berangkat atau pulang kerja.
"Yang tidak nyamannya kapasitas terlalu over, over capacity masih terutama di jam-jam sibuk. Itu perlu juga dibenahi karena memang itu paling banyak dikeluhkan," ujar Sri di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2017).
Selain itu, dua hal lainnya yang juga banyak dikeluhkan yakni waktu tunggu bus dan waktu tempuh perjalanan menggunakan transjakarta.
Baca: Penumpang Transjakarta Koridor 13 Kini Capai 9.500 Orang Per Hari
"Yang paling banyak dikeluhkan waktu tunggu, waktu tempuh, dan kapasitas. Itu sama dengan tahun 2010," kata dia.
Selain itu, keluhan yang juga disampaikan penumpang kepada YLKI yakni lamanya tindak lanjut dari keluhan pelanggan.
Sri menyebut pegawai PT Transjakarta memang merespons keluhan tersebut, namun tindak lanjutnya yang masih belum jelas.
Meski begitu, Sri menyebut keluhan yang diterima YLKI terkait pelayanan transjakarta terus berkurang dari tahun ke tahun.
"Kemajuannya bagus, karena 2010 masih banyak keluhan yang diterima YLKI, begitu 2017 banyak kemajuan yang dirasakan konsumen," ucap Sri.
Tanggapan PT Transjakarta
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengakui, adanya perbedaan kepadatan jumlah penumpang pada saat jam sibuk dan pada siang hari.
Oleh karena itu, pada jam sibuk, ada sekitar 1.100 bus yang beroperasi melayani penumpang di semua koridor.
Sementara pada siang hari, bus yang beroperasi dikurangi lebih kurang sekitar 35-40 persen untuk perawatan.
"Perbandingan kepadatan pelanggan pada jam sibuk dan jam non-sibuk itu bisa 1:4 atau 1:5. Jadi pada saat pagi sekali, pengguna transjakarta jauh lebih besar daripada siang," kata Budi.