Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerobos "Busway" yang Sempat Melawan Polisi, Akhirnya Minta Maaf

Kompas.com - 14/09/2017, 20:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara motor penerobos "busway" yang videonya sempat viral di media sosial karena melawan polisi yang menilangnya, akhirnya minta maaf.

Dalam video yang diunggah akun Instagram infia_fact, pengendara sepeda motor yang mengaku bernama Reno itu mengakui kesalahannya.

Ia menyampaikan permintaan maaf kepada Polda Metro Jaya, PT Transportasi Jakarta, dan masyarakat di seluruh Indonesia.

"Saya mengakui perbuatan saya kemarin tidak dapat ditolerir dan sangat tidak layak untuk ditiru. Oleh karenanya saya sangat menyesali perbuatan tersebut," kata Reno.

Baca: Sambil Merokok, Penerobos "Busway" Ini Ngotot Pada Polisi yang Menilang

Selain itu, Reno juga menyampaikan permintaan maaf pada klub motor Indogriya Cipta Kreasi. Saat kejadian, dia diketahui memang menggunakan jaket dari klub motor tersebut.

"Permohonan maaf juga saya sampaikan kepada kedua orangtua saya. Kepada seluruh masyarakat pelat G di manapun berada. Karena perbuatan saya kemarin telah membuat malu kalian," ujar Reno.

Dalam video yang diunggah akun Facebook TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (9/9/2017), Reno diketahui ditilang karena menerobos "busway" saat menggunakan sepeda motor jenis matic dengan pelat G 6705 LI.

Namun Reno terlihat tak terima ditilang dan sempat beradu argumen dengan polisi sambil mengisap rokok dan membaca beberapa lembar kertas yang kemungkinan adalah surat tugas polisi yang menilangnya.

Polisi yang merekam video sempat beberapa kali menyindir Reno. Polisi menyebutnya sebagai "orang yang merasa kuat". Namun, sindiran polisi tersebut dibantah oleh Reno.

"Bukan merasa orang kuat Pak. Tapi enggak pake seprint. Saya minta surat tugas enggak dikasih," kata dia.

Baca: Polisi Harus Konsisten Tindak Penerobos "Busway"

Dalam statusnya, TMC Polda Metro mengimbau agar warga tidak mencontoh perilaku pengendara tersebut.

"Perilaku buruk pengguna jalan seperti ini tidak perlu ditiru. Mari kita sama-sama tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama," demikian imbauan polisi dalam akun TMC Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com