Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambangi SD Tanjung Duren Selatan 01, Jakarta Barat, Jumat (15/9/2017), terkait kabar bohong soal percobaan penculikan tiga siswi sekolah itu yang sempat beredar luas. Kabar percobaan penculikan tersebut, yang belakangan diketahui sebagai hoaks, bermula dari cerita tiga siswi itu sendiri.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, kedatangan KPAI hari ini bertujuan untuk membahas upaya perlindungan ketiga siswi SD itu dari aksi perundungan yang mungkin akan terjadi.
"Kami ingin melakukan upaya perlindungan dari bully yang mungkin diterima tiga siswi itu dari lingkungan sekolahnya," kata Retno.
Ia menyayangkan pihak-pihak yang telah menyebarkan video keterangan tiga siswi yang belum diselidiki kebenarannya tersebut.
"Kami menduga anak-anak berimajinasi dan tidak mengerti resiko yang akan timbul dari tindakan itu," kata dia.
Baca juga: Cerita Percobaan Penculikan 3 Siswi SD Menyisakan Teka-teki
Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Anak, Ai Maryati Solihah, di tempat yang sama mengatakan, pada sisi lain cerita ketiga siswi itu dapat menjadi deteksi dini tentang tindak penculikan yang mungkin terjadi.
"Justru saya banyak masukan mengenai deteksi dini penculikan. Ini ada kelalaian saja hingga video tersebar dan anak menjadi korban," sebut dia.
Saat ini, KPAI masih melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk membahas langkah selanjutnya terkait kasus itu.
Tiga siswi SDN Tanjung Duren 01 Pagi mengaku menjadi korban percobaan penculikan pada Senin lalu. Berdasarkan keterangan ketiga siswi, percobaan penculikan terjadi di depan sekolah seusai jam belajar.
Salah satu dari siswi tersebut mengaku sempat dibekap mulutnya dan berhasil melarikan diri karena menggigit tangan pelaku. Siswi itu juga mengaku melihat ada anak-anak yang disekap di dalam mobil para pelaku.
Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Ivers Manossoh menegaskan, tidak pernah ada percobaan penculikan terhadap siswi SDN Tanjung Duren 01.
"Tidak terdapat perbuatan menyekap anak dan percobaan penculikan terhadap PI. Jadi saya tegaskan sekali lagi, video pengakuan PI itu tidak benar," ujar Ivers, di Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis.
Lihat juga: Polsek Tanjung Duren Reka Ulang Percobaan Penculikan Siswi SD
Dia mengatakan, hal tersebut terungkap ketika polisi menggelar reka ulang yang terdiri dari 20 adegan. Dari reka adegan tersebut terkuak ada ketidaksesuaian antara keterangan ketiga siswi dengan kondisi di lapangan.
Ivers mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat yang disebut menjadi lokasi percobaan penculikan dan telah memeriksa 11 orang saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.