Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Indra J Piliang yang Berujung Penyegelan Diskotek Diamond

Kompas.com - 18/09/2017, 07:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib Diskotek Diamond berubah semenjak polisi melakukan penangkapan di tempat itu pada Rabu (13/9/2017) malam.

Seorang politisi Indra J Piliang bersama dua rekannya ditangkap dengan barang bukti alat hisap sabu, cangkong bekas pakai, satu plastik bekas pakai, dan sebuah korek api.

Namun, tidak ada barang bukti narkoba dalam penangkapan itu. Setelah dilakukan tes urine, Indra dinyatakan positif mengonsumsi sabu. Kepada polisi, Indra mengaku mendapat sabu dari pegawai Diskotek Diamond.

"Ada barang itu dari yang diduga karyawan di sana (Diskotek Diamond)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/9/2017).

Pegawai diskotek yang dimaksud sempat dimintai keterangan. Namun polisi melepas pegawai tersebut karena belum memiliki bukti.

Adapun, Diskotek Diamond diketahui pernah mendapatkan peringatan keras sebelumnya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Peringatan keras itu karena terbukti ada narkoba di dalam diskotek itu pada Mei 2017.

Baca: Ini Alasan Diskotek Diamond Tidak Bisa Langsung Ditutup Permanen

Pemprov DKI Jakarta memiliki aturan untuk menutup dan mencabut izin usaha tempat hiburan malam yang dua kali kedapatan ada narkoba. Jika di Diskotek Diamond terbukti ada narkoba, maka tempat itu akan ditutup.

Pada Jumat siang, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memanggil Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Yani Wahyu. Djarot memerintahkan Yani untuk menutup diskotek tersebut.

"Jakarta itu kalau enggak dikasih kebijakan tegas malah enggak karuan. Saya panggil Pak Yani, tutup itu Diskotek Diamond!" ujar Djarot.

Pada Jumat malam, Satpol PP bergerak menuju Diskotek Diamond untuk melakukan penyegelan. Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengatakan penyegelan tersebut hanya bersifat sementara, bukan permanen.

"Semalam itu disegel tetapi nanti kalau tidak terbukti (ada narkoba) ya dibuka kembali," ujar Tamo.

Baca: Polisi Bebaskan Karyawan Diskotek Diamond Setelah Diperiksa


Diskotek Diamond yang terletak di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (15/9/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Diskotek Diamond yang terletak di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (15/9/2017).

Menunggu penyelidikan polisi

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati menjelaskan alasan diskotek tersebut baru ditutup sementara. Tinia mengatakan diskotek baru bisa dicabut izinnya dan ditutup permanen setelah ada hasil penyelidikan polisi yang diserahkan berupa surat tertulis.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com