Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ditunggu Dana Kompensasi bagi Warga Sekitar TPST Bantargebang

Kompas.com - 18/09/2017, 16:28 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Asisten Daerah III Kota Bekasi, Dadang Hidayat, mengatakan sudah dua triwulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menalangi dana kompensasi untuk warga di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi milik DKI Jakarta.

"Sebenarnya dua triwulan sudah ditangani oleh kita (Pemkot Bekasi) untuk masyarakat, di triwulan satu dan dua di tahun 2017. Jumlahnya sekitar Rp 26 miliar," kata Dadang saat dihubungi, Senin (18/9/2017).

Ia menjelaskan, pihak Pemprov DKI belum mengganti dana milik Pemkot Bekasi tersebut. Saat ini, Pemkot Bekasi tidak lagi memiliki dana untuk menalangi biaya kompensasi yang akan diberikan kepada warga. Mereka kini menunggu dana yang diberikan DKI.

"Kami tunggu transfer dari DKI. Katanya sih Minggu kemarin, pas hari Jumat (15/9/2017) akan diberikan hingga empat triwulan mencapai Rp 70 miliar. Tapi saya belum cek sudah masuk apa belum," kata Dadang.

Lihat juga: Pemkot Bekasi Diminta Talangi Dulu Dana Hibah untuk TPST Bantargebang

Dana kompensasi itu, kata Dadang, seharusnya dibayarkan setiap tiga bulan sekali. Nantinya, dana yang dikirimkan DKI diterima oleh Pemkot Bekasi yang kemudian dikirim langsung ke masing-masing rekening warga.

Dadang mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dana kompensasi yang diberikan tahun ini cukup lambat.

"Tahun ini emang lambat, soalnya tahun sebelumnya kan nggak dari DKI ada pihak ketiga, jadi jauh lebih cepet," kata dia.

Warga Kota Bekasi yang menerima dana kompensasi ada sekitar 18.000 kepala keluarga (KK). Masing-masing mendapatkan Rp 200.000 per bulan.

Dadang berharap, DKI Jakarta bisa sesegera mungkin memberikan dana kompensasi untuk warga sekitar TPST Bantar Gebang agar mereka bisa menerima haknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com