Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Depok Diminta Laporkan Pelaku Pelecehan Seksual di Jalan Pinang

Kompas.com - 19/09/2017, 20:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriyatna meminta warga yang bermukim di Jalan Pinang dan sekitarnya untuk membantu polisi mencari pelaku pelecehan seksual yang terjadi di kawasan tersebut. Warga diharap melaporkan pada polisi jika mengenali ciri-ciri pelaku.

"Harus diselidiki tidak hanya oleh aparat, tapi warga yang ada di sana harus lebih peka lagi. Kalau memang ada yang seperti itu laporkan," kata Pradi di Balai Kota Depok, Selasa (19/9/2017).

Kasus pelecehan seksual sering terjadi di Jalan Pinang. Ada sejumlah perempuan muda yang dikabarkan sudah menjadi korban.

Menurut Pradi, Pemkot Depok berencana memasang ratusan kamera pengawas atau kamera CCTV di titik-titik strategis.

"Sudah jadi agenda kami untuk ke depannya akan ada ratusan (kamera) CCTV yang dipasang di titik-titik strategis. Termasuk di tempat yang diusulkan masyarakat," ujar Pradi.

(baca: Polisi Buru Pelaku Pelecehan Seksual di Jalan Pinang-Margonda)

Jalan Pinang yang berlokasi di kawasan sekitar Jalan Margonda memang terdapat banyak rumah kos khusus perempuan, salah satunya rumah kos yang ditempati seorang perempuan berinisial D.

D adalah korban pelecehan seksual yang terjadi di Jalan Pinang pada Senin (11/9/2017). Dia mengaku sudah dua kali menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Pinang.

Peristiwa yang pertama terjadi pada sekitar Juni 2017. D sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolres Kota Depok. Ia berharap pelaku bisa ditangkap sehingga tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

"Karena sudah banyak (korban) yang kena. Cuma enggak berani ngelapor," ujar karyawati ini, Selasa (12/9/2017).

D mengungkapkan dadanya diraba pelaku saat dia sedang berjalan kaki di Jalan Pinang. Pelaku datang tiba-tiba dengan mengendarai sepeda motor.

Kejadian tersebut berlangsung cepat. Setelah meraba dada D, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor matic Honda Beat warna hitam dengan pelat nomor B 3720 EAA.

D sempat berteriak, namun situasi di lokasi saat itu sedang sepi sehingga tidak ada orang yang menolong atau menghentikan laju motor pelaku.

Kompas TV Seorang gadis berusia 15 tahun ditemukan tak sadarkan diri, setelah disekap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com