Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Bantargebang, Anggota DPRD Kota Bekasi Sebut Bau Sampah sampai ke Tambun

Kompas.com - 20/09/2017, 14:16 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Bekasi melakukan sidak ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang pada Rabu (20/9/2017). Kedatangan mereka  untuk melihat pengelolaan sampah.

Anggota DPRD Kota Bekasi Komisi II, Ariyanto Hendrata, mengatakan sidak tersebut dilakukan karena adanya keluhan dari masyarakat sekitar TPST soal pengelolaan dari DKI Jakarta.

Ariyanto menjelaskan, pengelolaan TPST Bantargebang saat ini tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh DKI.

"Di antaranya adalah masalah dampak lingkungan. Ini sebenarnya yang masyarakat sangat khawatirkan. Adanya kegiatan open dumping ini meresahkan warga," kata Ariyanto di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu siang.

Baca: Lurah Ciketing Udik: Sejak Dikelola DKI, TPST Bantargebang Lebih Baik

Ariyanto mengatakan, ketinggian tumpukan sampah yang disebut Pemprov DKI mencapai 40 meter sudah mencapai batas maksimal. Menurut dia, tumpukam sampah yang terlalu tinggi bisa saja terjadi longsor dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

"Nah sekarang ini baunya makin jadi bahkan melebar sampai Pondok Gede dan Tambun. Ini suatu gambaran bahwa ada kemunduran dari apa yang sudah dijanjikan waktu itu," kata Ariyanto.

Baca: Pemkot Bekasi Segera Terima Bantuan untuk TPST Bantargebang Rp 318 Miliar dari DKI

Ariyanto mengatakan akan menelusuri dan meminta kejelasan dari Pemprov DKI soal pengelolaan TPST Bantargebang.

Salah seorang warga yang berada di sekitar TPST Bantargebang, Wandi, mengatakan bukan persoalan uang yang dirasakan masyarakat, namun dampak dari sampah yang ada.

"Persoalannya percuma uang bau diberikan berapa pun juga, tapi tidak dibarengi dengan pengelolaan sampah yang lebih baik. Kan percuma. Sebab risiko yang kita hadapi juga luar biasa," kata Wandi.

Baca: Pemprov DKI Segera Bangun Car Wash di TPST Bantargebang

Wandi berharap DKI dapat melakukan pengelolaan TPST lebih baik agar pencemaran dapat diminimalisir dan tidak menyebabkan dampak yang berbahaya untuk warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com