Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Obat Ilegal, Dua Toko Obat Kota Bekasi Ditutup

Kompas.com - 22/09/2017, 18:35 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala UPTD Pengawas Obat dan Makanan (POM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Ansori mengatakan, sebanyak dua toko obat tidak berizin ditutup karena menjual obat ilegal.

"Minggu lalu kami melakukan razia, hasilnya ditemukan ada toko obat yang tidak berizin. Toko tersebut juga memperjualbelikan obat berlabel merah, pertanda obat keras, yang seharusnya boleh dijual tanpa resep dokter," ujar Ansori di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (22/9/2017).

Ia menambahkan, total terdapat 10 toko obat yang terkena razia. Sementara itu, dua toko itu ditutup karena menjual obat ilegal seperti Heximer, Tramadol, dan Destro.

Baca: Polisi Sita 13.144 Butir Obat Keras di Bekasi

"Dua yang ditutup itu ada di daerah Aren Jaya dan Kayuringin pada Selasa (12/9/2017). Kalau yang delapan toko lainnya masih dalam pembinaan," lanjut Ansori.

Dia melanjutkan, kedua toko tersebut menjual obat-obat penenang yang biasanya dibeli para remaja.

Obat ilegal tersebut, kata Ansori, dijual dalam bentuk paket plastik yang masing-masing berisi lima butir dengan harga Rp 10.000.

Sementara itu, Ansori menambakan, Dinkes Kota Bekasi selama ini telah melakukan pengawasan secara acak kepada toko obat, apotek, dan rumah sakit.

Adapun toko obat di Kota Bekasi yang telah memiliki izin tecatat sebanyak 64 toko.

Ansori menegaskan, jika ada toko obat yang tidak berizin dan menjual obat ilegal atau obat keras tanpa resep dokter, maka akan dijatuhi sanksi berupa pencabutan izin hingga penutupan.

Baca: Diduga Banyak Toko Obat di Depok Jual Obat Keras secara Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com