Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sidang PBB, Puan Banggakan Perlindungan Anak di Indonesia

Kompas.com - 22/09/2017, 23:14 WIB
Moh. Nadlir

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani hadir dalam pertemuan tingkat tinggi di sidang majelis umum ke-72 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.

Dalam sidang yang bertema "Peluncuran Peta Jalan untuk Masyarakat Damai, Adil, dan Inklusif" itu, Puan menyampaikan pandangan Indonesia terkait usaha dan capaian yang sudah diraih dalam bidang perlindungan anak.

Dalam pidatonya, Puan membanggakan dua kemajuan Indonesia dalam bidang perlindungan anak.

Pertama yang telah dicapai Indonesia adalah peluncuran strategi nasional untuk menghapuskan kekerasan terhadap anak pada 2016.

(baca: Puan Maharani dan Revolusi Mental di Stadion Manahan, Solo)

Di mana, fokus dari strategi nasional tersebut antara lain adalah mengubah norma sosial dan praktik budaya yang menerima, membenarkan, atau mengabaikan kekerasan.

"Termasuk juga memberikan perawatan anak yang menjamin keamanan dan kasih sayang dengan pengasuh dan meningkatkan kualitas data pendukung dan bukti kekerasan terhadap anak," kata Puan dalam forum tersebut, dan dikutip Kompas.com dari keterangan tertulis, Jumat (22/9/2017).

Kedua yang telah diraih Indonesia dalam bidang perlindungan anak adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan.  Capaian itu, kata Puan, nampak dari pendirian sekolah ramah anak, taman dan kawasan bermain, penunjuk jalur yang aman ke sekolah, dan menyediakan akses ramah anak terhadap informasi dan teknologi.  

Sementara di daerah, kata Puan, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. 

"Contohnya forum anak-anak, pusat pembelajaran keluarga, dan ruang kreatif anak-anak yang didirikan di 34 Propinsi di Indonesia. Ini diharapkan akan mendorong partisipasi anak dalam kegiatan sosial dan perencanaan pembangunan," ujar Puan.

Puan menegaskan, usaha untuk melindungi anak-anak dari kekerasan perlu melibatkan keluarga. Oleh karena itu pemerintah-pemerintah di dunia perlu menerapkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi kebaikan dalam keluarga.

"Terutama untuk meningkatkan akses kesehatan yang berkualitas kepada ibu dan anak, pendidikan mendasar bagi anak, dan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga," kata Puan.

Puan mengajak seluruh pihak melindungi dan mempromosikan hak-hak anak serta mengakhiri kekerasan terhadap anak, guna mewujudkan agenda SDG 2030 khususnya mengenai perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.

"Usaha kita akan menghasilkan dampak yang besar apabila kita melakukannya melalui kemitraan dan kerja sama dengan seluruh pemangku kebijakan," ujar dia. 

Kemudian, Puan mengingatkan bahwa Indonesia berkomitmen terlibat secara konstruktif dalam usaha melindungi dan mempromosikan hak-hak anak.

"Indonesia berkomitmen dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan sejahtera bagi semua orang," tutup Puan.

Puan menjelaskan, Indonesia sadar akan pentingnya memberikan perlindungan terbaik bagi anak-anak. Terlebih saat ini sekitar 34 persen atau 87 juta penduduk Indonesia adalah anak-anak yang pada 2045 akan menjadi mayoritas angkatan kerja produktif di Indonesia.

Dalam rangka memberikan perlindungan terbaik, kata Puan, Indonesia mengambil peran dalam upaya global untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dan eksploitasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com