Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Pembunuhan di Dua "Laguna"

Kompas.com - 23/09/2017, 08:59 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu ini, warga Jakarta dihebohkan dengan dua kasus pembunuhan di dua wilayah yang berbeda.

Uniknya, dua kasus pembunuhan ini memiliki nama TKP yang mirip, pelaku yang sama-sama berprofesi sebagai pengemudi ojek online, korban yang sama-sama berjenis kelamin wanita dan waktu penangkapan pelaku pembunuhan yang berdekatan.

Dua kasus pembunuhan tersebut terjadi di sebuah unit hunian di Apartemen Laguna Tower, Pluit, Jakarta Utara dan di sebuah kamar indekos Istana Laguna Residence yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Dalam dua kasus ini, dua orang korban yang sama-sama berjenis kelamin wanita.

Kejadian pertama terjadi di Apartemen Laguna Tower pada hari Senin (18/9/2017). Pada kasus ini, korban adalah DO (19) ditemukan tewas, sedangkan pelakunya adalah Peri Sugianto alias Peri (27) yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

(Baca: Perempuan yang Dibunuh di Apartemen Laguna Bisnis Kosmetik Online)

Peri dibekuk pada hari Kamis (21/9/2017) di Pasar Anyar, Sawah Besar, Jakarta Barat.

Kejadian kedua terjadi di Istana Laguna Residence, dengan korban Murtiyaningsih (30). Dia ditemukan tewas pada Kamis (21/9/2017) dalam kamar indekosnya dengan luka cakar dan benturan benda tumpul di wajahnya.

(Baca: Pembunuh Wanita di Tanjung Duren Mengaku Bukan Kekasih Korban)

Pelaku adalah Agustinus (24) alias Lee Min Ho, yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek mobil online. Agus ditangkap empat jam setelah penemuan jenazah du sekitar lokasi kejadian.

Kedua pelaku pembunuhan ini sama-sama beralasan refleks dalam melancarkan aksi pembunuhannya, tak melalui proses perencanaan.

Korban Butuh Uang

Pada kejadian pertama, pelaku mengaku datang ke apartemen Laguna setelah korban, DO, menelpon dan meminta bantuannya. Korban minta dicarikan pinjaman uang karena sedang membutuhkan.

Saat itu terjadi cekcok antara pelaku dan korban hingga pelaku nekat mencekik leher korban dan selanjutnya membekap muka korban dengan bantal hingga tewas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Juwono mengatakan, setelah membunuh korbannya, pelaku menggasak barang-barang berharga milik korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com