Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gara-gara Korupsi, E-KTP Aye Gak Jadi-Jadi"

Kompas.com - 24/09/2017, 09:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas bernama "Perempuan Indonesia Anti Korupsi" berkumpul di area car free day untuk memberikan dukungan kepada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu (24/9/2017).

Juru bicara komunitas tersebut, Taty Apriliyana, mengatakan mereka terdiri dari sembilan "srikandi" anggota pansel KPK, ibu rumah tangga, dan aktivis. Mereka berkeliling Bundaran Hotel Indonesia sambil menyerukan "Lawan Korupsi" bersama-sama.

Mereka juga membawa berbagai poster dengan tulisan dukungan untuk KPK. Misalnya "Gara-gara Korupsi, E-KTP Aye Gak Jadi-Jadi", "Aku, Kamu, dan Dia Bersama Dukung KPK", "Pejabat Hebat=Anti Korupsi", "Disuapin Suami Oke, Disuapin Koruptor ke Laut Aje", dan "Korupsi Bukan Budaya Jangan Wariskan pada yang Muda".

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama saling mengingatkan bahwa ada masalah mendasar yaitu korupsi," ujar Taty.

Taty menyinggung operasi tangkap tangan yang sedang gencar dilakukan oleh KPK. Namun, di sisi lain, dia menilai upaya untuk melemahkan lembaga KPK tidak pernah berhenti.

Baca juga: Banyak Warga Bekasi dan Tangerang Rekam E-KTP di Jakarta

Upaya pelemahan itu, kata Taty, bertujuan untuk menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada KPK.

"Oleh karena itu kita tidak boleh lengah, KPK mesti kita kawal dan kita jaga," ujar Taty.

Taty juga menyinggung masalah pansus angket KPK yang dibentuk anggota DPR RI. Dia menegaskan bahwa pansus tersebut salah satu upaya pelemahan KPK.

"Dan, kita mau ingatkan ke wakil rakyat kita bahwa pansus itu bukan maunya kita, itu maunya mereka," kata Taty.

Baca juga: Kadis Dukcapil: Persediaan Blangko E-KTP di Jakarta Aman

Kompas TV Yasonna Laoly, memenuhi panggilan pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com