Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Seorang Pria Bubarkan Kebaktian di Rusun Pulogebang

Kompas.com - 24/09/2017, 18:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono menjelaskan kejadian pembubaran ibadah kebaktian yang terjadi di rusun tersebut.

Kata Ageng, itu merupakan tindakan spontan yang dilakukan oleh salah seorang warga rusun, Nasoem Sulaiman alias Joker. Ageng mengatakan Joker adalah seorang warga yang bekerja sebagai tukang bangunan.

"Kebetulan ada rehab di rusun, dia mendaftarkan diri ke pelaksana pekerjaan untuk jadi tukang. Kebetulan memang yang dibawa adalah alat gergaji, linggis, palu, sama kampak ya. Itu untuk membongkar lantai atas ya," kata Ageng ketika dihubungi, Minggu (24/9/2017).

Ketika itu, Sabtu (23/9/2017), sedang berlangsung ibadah kebaktian di lantai 3 Blok F rusun tersebut. Ageng mengatakan jemaah kebaktian saat itu adalah anak-anak.

Baca: Bubarkan Ibadah Kebaktian, Warga Rusun Pulogebang Menyesal dan Minta Maaf

Joker yang baru pulang kerja merasa terganggu dengan kegiatan itu. Dia pun secara spontan membubarkan. Saat membubarkan, Joker sedang membawa-bawa alat kerjanya itu.

"Saudara Joker ini secara spontan membubarkan acara tersebut karena dinilai mengganggu," kata Ageng.

Ageng mengatakan Joker seharusnya tidak boleh bersikap seperti itu. Seharusnya dia memberi kesempatan kepada warga yang ingin beribadah.

Terkait masalah itu, pihak terkait seperti polisi, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Agustino Darmawan, dan tokoh masyarakat setempat pun sudah menasihati Joker agar tidak mengulangi lagi.

Kata Ageng, Joker juga menyesal dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Joker juga telah membuat surat permintaan maaf.

"Tadi sudah menyatakan menyesal, meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi," kata Ageng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com