Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Perumahan DKI: Kalau Dia Membubarkan Ibadah Lagi, Keluarkan dari Rusun

Kompas.com - 24/09/2017, 18:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan sudah bertemu dengan Nasoem Sulaiman alias Joker, warga Rusun Pulogebang yang disebut membubarkan ibadah kebaktian.

Agustino sudah memberi peringatan kepada Joker untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Tadi sudah disepakati dengan Kapolres, kalau dia berbuat itu lagi, keluarkan dari rusun saya bilang. Kita sudah komit tadi, keluarkan dari rusun!" ujar Agustino kepada Kompas.com, Minggu (24/9/2017).

Kepada Joker, Agustino menegaskan ada aturan yang harus ditaati selama tinggal di rusun. Joker tidak boleh membuat aturan sendiri dan mengganggu ketentraman warga rusun lainnya. Dia tidak akan memberikan kesempatan lagi jika Joker mengulangi perbuatannya.

"Saya sudah bilang pokoknya enggak boleh Anda bikin aturan sendiri di rusun," kata dia.

Baca: Bubarkan Ibadah Kebaktian, Warga Rusun Pulogebang Menyesal dan Minta Maaf

Terkait kejadian pembubaran yang disebut menggunakan benda tajam, Agustino mengatakan ketika itu Joker memang sedang membawa kampak.

Joker merupakan tukang bangunan yang bekerja dengan alat-alat seperti itu. Joker yang merasa terganggu dengan nyanyian di ibadah kebaktian membubarkan kegiatan tersebut.

"Jadi dia marah-marah dan memang dia bawa kampak segala macam. Disangkanya dia mau kriminal, padahal lagi marah-marah," kata Agustino.

Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Rusun Pulogebang maupun rusun lain.

"Kalau kejadian ya kita sikapi dengan aturan, gitu saja kok," kata dia.

Baca: Kronologi Seorang Pria Bubarkan Kebaktian di Rusun Pulogebang

Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan Joker sudah menyesali perbuatannya. Joker juga sudah meminta maaf atas kesalahannya itu.

"Tadi sudah menyatakan menyesal, meminta maaf, dan tidak akan mengulangi lagi," ujar Ageng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com